Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkomitmen untuk mengoperasikan lembaga pengelola dana infrastruktur (ASEAN infrastructure fund) mulai 2012 guna mendukung integrasi kawasan tersebut pada 2015. Dana infrastruktur ASEAN hingga kini mencapai US$480 juta. Dana ini berasal dari negara-negara anggota ASEAN dan Bank Pembangunan Asia. ASEAN Infrastructure Fund berkedudukan di Malaysia.
“ASEAN Infrastructure Fund itu kami harapkan akhir 2011 ini sudah bisa diformalkan sehingga 2012 sudah bisa beroperasi,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada pers, di kantornya, Senin (09/04).
Dikemukakan Agus, persiapan penyusunan ASEAN Infrastructure Fund menjadi salah satu bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ditutup kemarin. Nantinya, sepuluh negara ASEAN dan Bank pembangunan Asia (ADB) akan bersama-sama mengelola kumpulan dana senilai total US$480 juta itu untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.
Dikatakan Menkeu, dengan dana ini, diharapkan terjadi percepatan ASEAN Economic Community 2015, terutama di bidang keuangan, pasar modal, asuransi, pajak dan bea cukai. “Di pertemuan KTT, kita laporkan tentang kesiapan untuk menyusun ASEAN Infrastructure Fund itu," jelasnya.
Lebih lanjut Agus menjelaskan ASEAN Infrastructure Fund merupakan pembiayaan infrastruktur untuk ASEAN. Salah satu yang diwujudkan oleh ASEAN adalah ASEAN interconnectivity.
"ASEAN interconectivity kalau sudah sampai di Indonesia, ya Indonesia pasti akan berusaha menjaga connectivity supaya selaras dengan connectivity daripada ASEAN, tetapi kalau di Indonesia, Indonesia kan punya Indonesia Infrastructure Fund yang didirikan oleh SMI bersama dengan ADB dan IFB gitu, jadi ini adalah proses yang ada," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved