Hingar bingar pentas politik nasional, tampaknya harus tidak dipedulikan dahulu. Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya selama pekan terakhir membuat semua orang panik. Ribuan rumah warga terendam banjir. Kerugian material dan korban jiwa masih terus dihitung. Inilah sebuah kenyataan yang membuat prihatin.
Di samping upaya pemerintah untuk membantu korban banjir dan mengantisipasi meluasnya banjir, Artha Graha Group, melalui program Artha Graha Peduli (AGP), sejak Kamis (31/01) terus melakukan aksi sosial membantu meringankan penderitaan para korban banjir. Hingga hari ke- 6, Selasa (5/2/2002), tim relawan Artha Graha masih tetap menerobos kawasan yang terisolir banjir di Jakarta.
Melalui Crisis Centre yang di pusatkan di di kediaman resmi Tomy Winata, boss Artha Graha dan di Gedung Budha Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta, bantuan berupa beras, nasi bungkus, super mie, air bersih dan tim kesehatan Artha Medika secara terus diterjunkan menyusuri kawasan terisolir di daerah Jakarta Utara, khususnya di Kecamatan Penjaringan dan Pejagalan.
Menurut David, koordinator lapangan AGP, bantuan disalurkan dengan menggunakan kendaraan roda empat “amphibi” OKA dan truck Reo milik Kodam Jaya sembako berupa beras, nasi bungkus, super mie dan air bersih serta alat untuk memasak. Tim Relawan AGP terus menyusuri genangan air dengan ketinggian 2 hingga 3 meter di kawasan di kawasan Koja, Penjaringan, Cilincing, Kelapa Gading. Teluk Gong, Muara Baru dan Kapuk Muara.
Mengingat genangan air sudah hampir seminggu, guna mengatasi penyakit pasca banjir yang akan menular yang diperkirakan akan berjangkit, ujar David, Tim Relawan AGP juga membuka pos-pos kesehatan dan pos-pos bantuan sebanyak enam titik rawan di Jakarta.
“ AGP menurunkan enam dokter yang berpatroli secara keliling di pos-pos darurat yang kita buat. Bila masyarakat tidak bisa mencapai pos kesehatan, maka dokternya kita kirim dengan perahu karet untuk menjenguk pasien di rumah masing-masing,” lanjut David.
Sepanjang pemantauan politikindonesia.com dan politiknews.com dan beberapa wartawan media cetak, elektronik, di kawasan Penjaringan dan Muara Baru yang masih tergenang banjir, para korban masih terus bertahan di atap-atap rumah mereka sambil menunggu datangnya bantuan makanan dan obat-obatan. Di tempat ini, AGP menyerahkan ratusan ton beras dan ratusan dus mie instan serta ribuan nasi bungkus.
Ketika bantuan diserahkan di pos bantuan Muara Baru, ratusan warga yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak tampak menunggu dengan badan gemetar dan wajah pucat. “Kami lapar, kami perlu makan segera,”ujar seorang ibu sambil menggendong anaknya di depan pos.
Sejauh bisa dijangkau, keadaan warga di daerah ini sangat mengenaskan. Berhari-hari, siang dan malam mereka terendam di dalam air setinggi dada orang dewasa. Bau sampah yang tertahan tercium dimana-mana. Sementara, warga tak punya tempat lain untuk mengungsi. “ Kami tak bisa pindah pak, harta dan rumah kami ada disini, kami tak punya tempat lain,” ujar seorang lelaki tua di Muara Baru, Jakarta Utara.
Setelah menelusuri kawasan Penjaringan, aksi sosial dan bantuan kesehatan kepada para korban banjir yang dipimpin langsung oleh boss Artha Graha, Sugianto Kusuma dan Tomy Winata, hingga pukul 21.00 wib masih terus dilanjutkan memasuki kawasan Teluk Gong.
Kawasan dengan tingkat hunian yang sangat padat ini, masih tergenang air berwarna hitam pekat. Sepanjang jalan raya Teluk Gong yang masih tergenang air setinggi dada orang dewasa, korban banjir tampak hilir mudik menyalamatkan hartanya yang tersisa. Di sisi kiri dan kanan jalan, ibu-ibu dan anak-anak yang berlindung di ketinggian rumah, masjid, dan sekolahan, tampak melambaikan tangan mengharapkan bantuan makan. “Tolong pak, kami lapar,” kata mereka.
Tim AGP di daerah ini menyerahkan ratusan nasi bungkus dan ratusan dus mie instan dan langsung memberikan pertolongan kesehatan atau perawatan bagi penduduk yang terserang penyakit. Tim medis Artha Graha yang didukung dokter dan perawat mengobati puluhan orang dewasa dan beberapa bayi yang terserang penyakit muntaber dan gatal-gatal.
Di kawasan Teluk Gong ini, secara langsung pimpinan Artha Graha, mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan yang dibantu oleh tenaga relawan dari Poliklinik Keliling Konferensi Agung Sangha Indonesia.
Menurut David, hingga hari ke-6 banjir yang menggenangi Jakarta, AGP telah berhasil menyalurkan bantuan berupa beras, nasi bungkus, super mie, air bersih, susu dan obat-obatan dengan nilai mencapai RP 9 miliar.
Selain di kawasan Jakarta Utara, Tim AGP juga telah melakukan aksi sosial di lokasi korban banjir di Tambun, Bekasi, Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan.
Disamping melalui instansi pemerintah, seperti Kodim dan Polres, AGP juga membagikan secara langsung kepada korban banjir di lokasi. Di daerah Tanggerang, Kamis (31/01) disalurkan bantuan berupa 9 ton beras, 2600 dus mie instan, 30 kompor dan 30 dandang. Di Tambun, Bekasi disalurkan 5 ton beras dan 1000 dus mie instan, di Jakarta Barat disalurkan 9 ton beras, 2600 dus mie instan dan tangki-tangki penyimpanan air bersih. Di empat lokasi tersebut didirikan dapur umum dan unit kesehatan ( terdiri dari 1 dokter, 3 perawat dan obat-obatan) yang dikordinir oleh Klinik Kesehatan Artha Medika.
Pada hari Jumat (1/2/2002), Artha Graha memberikan bantuan di empat lokasi pada daerah Jakarta Selatan. Masing-masing Kelurahan Rawa Barat (Kebayoran Baru), Kelurahan Petogogan, Posko Banjir Kecamatan Kebayoran Baru (untuk Kelurahan Gunung dan Kramat Pela) dan Kelurahan Cipete Utara.
Bantuan secara merata diberikan untuk dua lokasi (Rawa Barat dan Petogogan), masing-masing 15 karung beras dan 100 dus mie instan di serahkan langsung oleh pimpinan Sekuriti Grup Artha Graha, Ronny , kepada lurah maupun perwakilan korban banjir.
Lurah Rawa Barat, Matrozy HM, yang langsung menerima bantuan tersebut mengungkap rasa terima kasih atas bantuan yang diserahkan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini dan akan langsung diserahkan kepada para korban maupun untuk dapur umum yang disiapkan,” kata Matrozy.
Sementara untuk Kecamatan Kebayoran Baru diserahkan bantuan 15 karung beras dan 100 dus supermie dan untuk Cipete Utara diserahkan 20 karung beras dan 100 dus mie instan. Kepada perwakilan yang menerima, Ronny berharap, bantuan itu dapat digunakan untuk meringankan beban penderitaan para korban.
© Copyright 2024, All Rights Reserved