Pemerintah belum berniat mengubah asumsi ICP minyak dalam APBN 2011 sebesar US$80 per barel. Di lapangan tren kenaikan harga minyak dunia terus mengemuka. Saat ini mencapai angka di atas 90 dolar AS per barel.
"Kalau asumsi kita lihat setiap tiga bulan, diakhir Maret, diakhir Juni. Sejauh ini belum ada perubahan asumsi," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Kamis (13/01).
Tetapi, pemerintah menyambut baik prediksi Bank Dunia yang menyatakan asumsi ICP minyak per tahun dapat mencapai US$85 per barel. Namun menurut dia asumsi dan kenaikan harga minyak per tahun tidak mencapai angka tersebut.
"Saya berkeyakinan harga minyak akan naik tapi tidak akan terlalu tinggi. Untuk itu, saya sambut baik prediksi Bank Dunia," ujarnya.
Mengenai lifting minyak 2011 yang ditetapkan 970 ribu bph, Menkeu mengatakan target tersebut bisa dicapai akhir tahun. Tapi, target 2010 tidak tercapai karena adanya kebocoran pipa gas PT Trans Gas Indonesia di Riau.
Dalam APBN-P 2010, pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 965 ribu bph, namun realisasi hanya mencapai 954 ribu bph.
Menurut Menkeu, salah satu upaya untuk mencapai target lifting minyak, dengan perbaikan koordinasi antar kementerian terkait.
"Kita berusaha 2011 lifting minyak tercapai," katanya.
Pemerintah sudah membicarakan perkembangan harga minyak. Semua aspek dibicarakan, termasuk aspek koordinasi antar kementerian (agar menjadi). Lainnya, bagaimana isu terkait UU pelayaran cabotage bisa selesai. Bagaimana lahan terkait kondisi hutan, juga bagaimana koordinasi dengan Kemenkeu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved