Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel akbar Operasi Siaga Ibu Kota di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu (18/11). Operasi Siaga Ibu Kota untuk memastikan seluruh aparat pemprov siap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana, khususnya sepanjang musim penghujan tiga bulan ke depan.
Apel ini diikuti 49 ribu personel dari berbagai satuan kerja perangkat daerah yang terkait penanganan bencana. Awal operasi ditandai dengan penyematan pita putih secara simbolik kepada personel. "Kita putuskan menggunakan pita putih, menandakan Jakarta bersih dari genangan banjir. Putih artinya suci, niat suci untuk membantu setiap warga Jakarta, semoga diridhoi Allah," kata Anies.
Operasi Siaga Ibu Kota ditujukan untuk memastikan seluruh aparat pemerintah siap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana selama tiga bulan ke depan serta menggalang partisipasi seluruh pemangku kepentingan.
Anies menginstruksikan jajaran petugasnya memastikan posko bencana siaga 24 jam. "Baik personel, kebutuhan logistik dan sarana prasarana," katanya.
Ia juga berpesan kepada aparat pemerintah terkait untuk memantau tinggi permukaan air dan segera mengaktifkan sistem peringatan dini begitu tinggi muka air melampaui batas normal.
Selain itu, manajemen penanganan banjir tingkat kelurahan harus sudah siap dengan kebutuhan untuk mendukung proses evakuasi warga, serta pendirian pos kesehatan dan dapur umum jika sewaktu-waktu diperlukan. “Keempat kita harus antisipasi kemungkinan lain, mulai dari pohon tumbang," kata Anies.
Anies mengemukakan tiga kata kunci operasi siaga bencana yang harus diingat oleh seluruh personelnya, yakni Siap, Tanggap dan Galang. Siap, mencakup kesiapsiagaan dalam semua aspek, Tanggap artinya respons tindakan cepat saat terjadi masalah, dan Galang artinya menggalang dukungan dari semua. "Artinya kita tidak bekerja sendiri, ajak semua," ujar Anies.
© Copyright 2024, All Rights Reserved