Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) melaporkan, pada Agustus 2013, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada tercatat sebesar US$257,30 miliar atau turun 0,9% dibandingkan posisi Juli 2013 sebesar US$259,61 miliar.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan tahunan ULN pada Agustus 2013 tercatat 6,6% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan Juli 2013 sebesar 7,4% (yoy).
“Bank Indonesia menilai tren menurunnya pertumbuhan ULN Indonesia tersebut sejalan dengan tren melambatnya perekonomian domestik,” tulis laporan yang dipublikasikan pada Senin (21/10).
Dalam laporan itu disebutkan, perlambatan pertumbuhan ULN Indonesia pada periode laporan terutama, disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN Publik.
ULN Publik pada Agustus 2013 tumbuh 2,5% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan Juli 2013 sebesar 5,1% (yoy), sehingga pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar US$122,07 miliar.
Sementara itu, ULN Swasta tumbuh 10,5% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan Juli 2013 sebesar 9,6% (yoy) sehingga pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar US$135,23 miliar.
Berdasarkan jangka waktu, perlambatan ULN Publik terjadi baik pada ULN publik jangka pendek maupun jangka panjang. Pertumbuhan ULN publik jangka pendek menurun dari 66,6% (yoy) pada Juli 2013 menjadi 57,0% (yoy) sehingga tercatat US$15,18 miliar pada Agustus 2013.
Sementara itu, posisi ULN publik jangka panjang menurun -2,3% (yoy) dibandingkan Juli 2013 (-0,4%) sehingga pada akhir Agustus tercatat sebesar US$106,89 miliar.
Komposisi ULN Indonesia pada Agustus 2013 berdasarkan jangka waktu pinjaman didominasi ULN jangka panjang yaitu sebanyak 79,0% dari total ULN, sedangkan sisanya merupakan ULN jangka pendek.
Dari sisi komposisi valuta, ULN Indonesia sebagian besar bervaluta dolar AS sebanyak 68,9%, sedangkan jenis valuta JPY (Yen Jepang) mencapai 12,6% dan sisanya terdiri dari berbagai jenis valuta.
Ada pun berdasarkan kelompok peminjam, ULN Swasta lebih banyak dilakukan oleh korporasi nonbank yaitu mencapai US$112,44 miliar atau 83,1% dari total ULN Swasta, sedangkan sisanya US$22,79 miliar merupakan ULN bank.
Berdasarkan kelompok krediturnya, ULN korporasi nonbank sebagian berasal dari perusahaan induk dan afiliasinya yang pada akhir Agustus 2013 mencapai US$35,22 miliar. Sementara itu, ULN bank yang berasal dari perusahaan induk dan afiliasinya mencapai US$7,7 miliar.
Menurut laporan BI itu, berdasarkan jangka waktunya, ULN korporasi nonbank didominasi ULN jangka panjang yaitu mencapai 79,4% dari total ULN korporasi nonbank.
Sementara itu, ULN bank umumnya jangka pendek yaitu 69,4% dari ULN bank, yang sebagian besar berbentuk pembiayaan perdagangan internasional (Bankers Acceptance).
“Secara keseluruhan, komposisi ULN Swasta (korporasi nonbank dan bank) yang didominasi ULN jangka panjang yaitu 71,2% dari ULN Swasta. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap rupiah yang berasal dari permintaan dolar AS untuk pembayaran ULN tidak terlalu besar,” sebut laporan itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved