Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mengatakan, aura kebintangan Joko Widodo (Jokowi) pelan-pelan akan meredup pasca 20 Oktober 2024 atau selepas lengser dari jabatan Presiden RI.
"Biasanya tokoh yang tidak lagi menjadi pejabat publik, presiden, gubernur, bupati, walikota, dan ketua-ketua Lembaga publik di negeri ini biasanya auranya kebintangannya hilang," kata Adi Prayitno dalam tayangan Indonesia Lawyers Club bertajuk "Presiden Diganti Sebulan 8 Hari Lagi, Setelah Oktober, Mau Kemana Jokowi?" yang dilihat redaksi, Jumat (13/9/2024).
Menurut Adi, meskipun tingkat kepuasan publik atau approval rating terhadap kinerja Jokowi saat ini tinggi, namun akan sirna selepas tidak memegang jabatan presiden.
"Publik hanya akan mengingat Jokowi dari infrastruktur dan bansos," kata Adi.
Adi mencontohkan nasib Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang auranya sudah hilang saat ini.
"Padahal dulu (era) SBY, ada satu istilah yang cukup bombastis. Dimana ada anak yang baru lahir bukannya nangis, tapi menyebut nama SBY karena saking populernya saat itu," kata Adi.
Namun sekarang, setelah SBY lengser, tak ada orang yang secara rajin memungut prestasi-prestasi politik yang dilakukannya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
"Justru yang muncul adalah resistensi dan cerita-cerita buruk yang terkait dengan SBY," pungkas Adi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved