Ulah tangan jahil, yang tidak sadar dampak besar akibat perbuatannya. Enam buah alat sensor pendeteksi dini getaran gempa yang tersebar di sepanjang jalur patahan Samudra Hindia dari Pesisir Sumatera hingga selatan Pulau Jawa, termasuk di sekitar wilayah Mentawai, hilang. Diduga alat ini dicuri orang.
Hilangnya alat ini diungkapkan Staf Khusus Bidang Riset dan Kerjasama Kementerian Riset dan Teknologi, Warsito P Taruno kepada wartawan di kantor Kemenristek, Jakarta, Kamis (28/10).
Kata Warsito, sebelumnya, sepanjang jalur antara Sumatera hingga Jawa, pihak Ristek melalui BMKG telah memasang delapan unit buoy atau pelampung yang berisi alat sensor dan bersifat relay dengan seismograf yang berada di dasar laut.
Menurut Warsito, fungsi kedua alat tersebut sebetulnya sebagai pendeteksi dini akan getaran-getaran yang bisa menunjukan adanya potensi gempa.
"Dari delapan alat yang kami pasang, enam di antaranya memang hilang dicuri orang," ungkap Warsito seraya meminta perhatian khusus dari berbagai pihak yang masih belum sadar betul akan pentingnya alat tersebut.
Warsito mengatakan, Sesmografi pendeteksi getaran sebetulnya sudah berada di seluruh wilayah Indonesia. Dan, lanjut Warsito, sebetulnya persoalan tsunami di Mentawai juga sudah terdeteksi melalui sistem tersebut.
"Sistem kita sudah tahu. Begitu ada getaran, dalam 5 menit juga sudah dapat diprediksikan. Karenanya, jika alat-alat tersebut tidak dicuri, maka akan sangat membantu," ujarnya.
Diterangkan Warsito, sensor pendeteksi getaran yang berada di dasar laut maupun berada di daratan sudah tersebar hingga lebih dari seratus titik. Alat tersebut bisa membaca getaran baik ke arah utara atau selatan maupun dari barat dan timur. Alat tersebut langsung bekerja dan langsung mengirimkan data ke komputer pusat BMKG.
"Minimal ada laporan dari tiga titik alat sensor untuk bisa mengidentifikasi adanya gempa maupun tsunami. Karena dari seratus alat tersebut akan secara otomatis mengirimkan data begitu ada getaran di sekitarnya," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved