Sebanyak 21 warga negara Indonesia ditangkap di Yaman terkait masalah imigrasi. Dari jumlah itu, 6 di antaranya kini sudah dibebaskan. Dengan situasi keamanan yang buruk di Yaman, pemerintah tengah berupaya untuk memulangkan WNI tersebut ke tanah air.
Kepada pers, Senin (30/03), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa segera melakukan pencarian begitu mendapat informasi ada sejumlah WNI yang ditangkap oleh pemberontak Houthi, yang kini tengah menguasai kota tersebut.
"Berkat jerih payah KBRI di sana yang mencari tahu keberadaan mereka, kita tahu mereka nggak ditangkap di satu lokasi," ujar Arrmanatha.
Dari hasil penelusuran KBRI, 6 orang telah ditemukan dan telah dibebaskan. "Diketahui 6 udah dibebasin. Kita belum tahu secara detail alasan kenapa ditahan. Cuma dapat yang 6 sudah dibebaskan. Informasi yang kita dapat, mereka ditangkap karena masalah imigrasi," katanya.
Arrmanatha menambahkan, rencananya, para WNI itu akan dipulangkan ke tanah air. Namun saat ini bandara di Yaman sedang ditutup. Pihak Kemenlu pun akan mencoba opsi lain untuk pemulangan WNI tersebut.
"Sejak Selasa (25/03) pekan lalu, keadaan di sana sudah berat dan perwakilan kita sudah pasang status siaga 1. Kenapa nggak bisa lebih cepat? Karena semua airport ditutup. Baru kemarin ada pembukaan. Itupun sangat terbatas, hanya sekian jam dan sekian pesawat," ujarnya
Arramanatha menambahkan, ada opsi lain, seperti lewat darat menuju perbatasan. Namun, hal itu masih dikaji lebih jauh. "Kita juga akan melihat kemungkinan opsi lewat laut. Penekanan di sini kita gunakan semua opsi untuk keluarkan WNI kita dari Yaman. Kita juga minta WNI di sana untuk mau dievakuasi. Kan kita nggak bisa memaksa orang," lanjut Arrmanatha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved