Pendangkalan yang terjadi pada alur masuk kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengakibatkan sekitar 30 buah kapal kandas setiap bulan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yang hanya rata-rata 25 buah per bulan. Puluhan kapal tersebut kandas akibat kedalaman alur tersebut tinggal 3,2 LWS.
Manejer Pelabuhan Indonesia II Bengkulu Ade Hartono, Kamis (20/1), berharap asalah tersebut harus secepatnya dapat diatasi. Sebab jika dibiarkan maka dikhawatirkan akan berdampak pada roda perekonomian Bengkulu ke depan.
Ade mengungkapkan, akibat banyak kapal yang kandas itu, sekarang pengapalan produksi perkebunan dan pertanian daerah ini melalui pelabuhan tetangga. Contohnya pengapalan minyak mentah kelapa sawit Provinsi Bengkulu rata-rata 40.000 ton per bulan melalu Pelabuhan Teluk Bayur dan Lampung.
Sehingga aktivitas Pelabuhan Bengkulu saat ini tinggal pengapalan batu bara saja. Itu pun harus menggunakan kapal tongkang berbobot 30 ton ke kapal besar bersandar di Pulau Tikus atau tiga mil dari pantai.
Pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai itu semakin kritis, dampak lainnya adalah terjadi abrasi pantai di sebelah alur masuk tersebut. Tumpukan pasir dalam alur tersebut saat ini berkisar antara tiga sampai lima juta ton dan bahkan sudah berbentuk pulau kecil ditumbuhan pohon cemara laut,
Arus pasir masuk ke alur tersebut setiap hari berkisar antara 1.500 hingga 2.000 meter, terlebih saat gelombang tinggi dan badai. Abrasi di sekitar muara alur itu juga makin kritis. Saat ini tinggal 15 meter dari sebelumnya sekitar 500 meter. Sehingga kolam pelabuhan itu nyaris jebol dan air laur akan masuk secara leluasa.
"Kami mengharapkan kepada pemerintah pusat (Dirjen perhubungan laut) agar secepatnya menunjuk kontraktor baru untuk melakukan pengerukan alur tersebut," harap Ade.
Sebab, ujar Ade, Kontrak PT Pathawai selaku perusahaan pengerukan itu akan berakhir tanggal 20 Januari 2011. Setelah perpanjangan ke dua kalinya, perusahaan itu sudah tidak mampu melakukan pengerukan alur tersebut.
“PT Pathawai menjalin kontrak pengerukan alur pelabuhan itu sudah lebih dari dua tahun. Sampai sekarang pun pekerjaannya tidak tuntas walau perusahaan itu sudah mendatangkan kapal kruk modern,” pungkas Ade.
© Copyright 2024, All Rights Reserved