Saat sebagian besar wilayah Indonesia kekeringan, banjir justru melanda wilayah Aceh Jaya, Selasa (14/07) pukul 18.00 WIB dan Aceh Barat, Rabu (15/08) pukul 15.00 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 7.904 rumah terendam banjir di 15 kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat.
“Akibat bencana itu, sebanyak 25.765 jiwa terdampak rendaman banjir. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (16/07).
Hujan deras yang turun sejak Selasa (14/7) siang di wilayah Aceh Jaya menyebabkan sungai-sungai meluap bersamaan. Sedimentasi sungai dan degradasi lingkungan menyebabkan Aceh Jaya sangat rentan dari banjir.
Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya, yaitu Setia Bakti, Pasie Raya, Teunom, Panga, Krueng Sabee, Darul Hikmah, Sampoiniet, Indra Jaya dan Jaya terendam banjir dengan tinggi 50-300 sentimeter.
“Sebanyak 7.182 KK (23.687 jiwa) terdampak langsung. Sementara itu 2.284 jiwa mengungsi, delapan unit rumah rusak dan beberapa ruas jalan dan jembatan rusak,” kata Sutopo.
Jalan nasional lintas Banda Aceh-Calang Bawah longsor. Ruas jalan kilometer 154 di Desa Mon Mata hingga saat ini belum dapat dilalui kendaran. Jalan di Sawang, Kecamatan Setia Bakti kilometer 130 sudah dapat dilalui kendaraan.
Saat ini, pengungsi sudah mulai berangsur-angsur pulang ke rumah dari tempat pengungsian. Masyarakat memerlukan bantuan pangan untuk 3 hari ke depan agar dapat merayakan Lebaran karena persediaan bahan makanan mereka terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Aceh Jaya bersama dinas teknis terkait, TNI, Polri, PMI, Tagana, RAPI dan relawan melakukan evakuasi dan penyelamatan warga yang terisolasi oleh banjir.
Sedangkan banjir di Aceh Barat menyebabkan 6 kecamatan, 26 desa dan 722 KK (2.078 jiwa) terendam banjir. Tinggi banjir 50-150 sentimeter. BPBD bersama unsur terkait melakukan penanganan darurat. Pendataan masih dilakukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved