Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, mengalami erupsi Kamis (16/07) pagi tadi waktu setempat. Meski ada letusan, status gunung itu tetap Waspada level II. Radius 1,5 kilometer dari puncak gunung terlarang untuk aktivitas. Sementara Bandara Babullah Ternate ditutup hingga pukul 22.00 WIT.
"Sehubungan dengan erupsi gunung Gamalama, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat di dalam radius 1,5 Km dari puncak Gunung Gamalama," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada pers, Kamis (16/07).
Sedangkan bagi warga yang tinggal di luar radius tersebut, ujar dia, dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Diharapkan warga tetap tenang dan tidak panik.
"Saat ini aktivitas vulkanik menunjukkan kecenderungan penurunan. Letusan yang terjadi cenderung bersifat freatik diindikasikan dengan warna asap berwarna putih-kelabu," terang dia.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Maluku Utara, Ridwan Sabah, Gunung Gamalama meletus pada pukul 09.30 WIT atau pukul 07.30 WIB. Akibat erupsi Gamalama, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara Bandara Sultan Babullah Ternate sejak pukul 10.00 WIT. Waktu penutupan Bandara Sultan Babullah Ternate diperpanjang hingga pukul 22.00 WIT.
"Bandara Udara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara yang ditutup sejak pukul 13.14 WIT hingga pukul 16.14 WIT diperpanjang penutupan bandaranya pada hari ini (16/7) sejak pukul 07.00 UTC atau pukul 16.00 WIT hingga pukul 13.00 UTC atau 22.00 WIT," demikian pernyataan resmi Kemenhub, Kamis (16/07).
Perpanjangan waktu penutupan bandar udara Sultan Babullah Ternate ini menyesuaikan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yaitu NOTAM No. C0554/15.
Kemudian, Kemenhub menegaskan NOTAM penutupan bandara ini akan terus disesuaikan menyesuaikan dengan kondisi langsung perkembangan penyebaran abu vulkanik Gunung Gamalama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved