Perguruan tinggi selama ini hanya melahirkan kecerdasan. Mereka gagal menyemai kaum cendekia. Orang pintar, tidak cendekia justru hanya akan mengacaukan keadaan. Ia cenderung tidak jujur, korup dan tidak bertanggung jawab kepada bangsanya.
Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi, mengungkapkan hal itu di hadapan 491 wisudawan sarjana di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Sabtu (16/10).
Mahfud menambahkan, perguruan tinggi hanya melahirkan kecerdasan dan bukan kecendekiaan. Padahal sumber kebenaran itu tidak hanya logika. Inilah masalah terbesar dalam penyelenggaraan pendidikan kita.
Sudah saatnya, perguruan tinggi memperbaiki diri dengan reorientasi pendidikan ke arah filsafat pendidikan. Yakni pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tapi juga pendidikan berwatak.
“Pendidikan yang berwatak atau berkarakter itu telah diajarkan para tokoh pergerakan dengan mendirikan Boedi Oetomo,” ujarnya.
Bung Karno telah meletakkan dasar pendidikan budi pekerti melalui pembangunan karakter bangsa yang bertanggung jawab. “Kita mengenalnya dalam istilah national and character building,” kata Mahfud.
Mahfud menegaskan, sumber kebenaran bukan hanya logika. Sebab agama juga merupakan sumber kebenaran. Ilmu dan agama itu saling melengkapi. Karena itu, menurutnya, jangan menuhankan logika. Tapi juga jangan percaya klenik. Tuhan mengajarkan ada hal logis dan gaib.
Mahfud menyontohkan, Alquran yang sudah lama menyebutkan kota bawah tanah bernama Iram yang ditenggelamkan Tuhan akibat kedurhakaan kaum Aad.
Sejak zaman Nabi Luth hingga Nabi Muhammad SAW, kota Iram itu masih misteri dan baru terungkap pada 1993 setelah ada penelitian dari para arkeolog Eropa. “Jadi, kegaiban itu ada, meski akhirnya terungkap,”ujar Mahfud.
Acara wisuda itu juga ditandai dengan penerimaan lima mahasiswa Setsunan University, Osaka, Jepang di Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia.
Miki Momoko, salah seorang dari lima mahasiswa Jepang mengaku belajar di Unitomo untuk belajar Bahasa Indonesia. “Selama setahun, kami ingin belajar Bahasa dan Budaya Indonesia. Mudah-mudahan, Bahasa Indonesia kami akan semakin baik," harapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved