PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Perolehan bank pelat merah itu dalam sembilan bulan pertama 2010 mencapai Rp6,4 triliun. Laba setelah pajak itu tumbuh 38,2 persen atau Rp1,8 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Bank Mandiri, Abdul Rahman mengemukakan itu kepada pers dalam paparan kinerja Mandiri, Kamis (28/10).
Adapun soal pertumbuhan kredit di Bank Mandiri saat ini juga naik 23,1 persen. Saat ini kredit Mandiri berjumlah Rp231,9 triliun dari sebelumnya Rp188,3 triliun pada periode sama 2009. “Pertumbuhan kredit itu telah melampaui target nasional sebesar 21,2 persen.”
Penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor manufaktur berkontribusi hingga 25 persen dari total kredit, atau sebesar Rp58 triliun. Disusul sektor pertambangan sebesar 16,8 persen atau mencapai Rp38,8 triliun. Namun, pertumbuhan kredit terbesar di sektor pertanian sebesar 80 persen, sedangkan pertambangan 35 persen.
Penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tercatat Rp29,8 triliun dengan jumlah rekening kredit UMKM sebanyak 564.938 rekening. Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp2,11 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bersih tercatat 0,74 persen.
Dikemukakan Abdul Rahman, pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset perusahaan sebesar 11,7 persen menjadi Rp409,4 triliun dari sebelumnya Rp366,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya .
"Selain pertumbuhan kredit, laba operasi sebesar Rp8,5 triliun juga menjadi pendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan," ucap dia.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun menjadi Rp321,2 triliun dari sebelumnya Rp295,5 triliun. Perolehan dana nasabah itu naik 8,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Adapun total dana murah (giro dan tabungan) mencapai Rp183,1 triliun, atau naik 8,3 persen dari sebelumnya Rp169,1 triliun per akhir September 2009.
© Copyright 2024, All Rights Reserved