Golkar memasuki fase baru yaitu berjuang membangun bangsa ini tetapi berada di luar pemerintah. Jika selama ini, Golkar selalu dalam pemerintahan maka memasuki usia yang ke 50 tahun, Golkar berkonsentrasi pada peranannya di lembaga legislatif dan lembaga non pemerintahan.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie (ARB), dalam pidato politiknya pada perayaan puncak HUT ke 50 partai Golkar di Jakarta Ekxpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/10) malam.
"Kami memainkan peranan sebagai seorang sahabat yang loyal dan terbuka. Mendorong kehidupan parlemen yang dinamis dan bertanggung jawab," kata ARB.
Hadir pada acara itu, mantan Ketua Umum Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, para pimpinan partai koalisi Merah putih (KMP) diantaranya Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PKS Anis matta, Sekjen Partai Demokrat Eddie Baskoro.
Tampak pula, Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua MPR Zulkifli Hasan, serta tokoh senior Partai Golkar seperti Harmoko, Try Sutrisno.
ARB menyebut, memasuki fase baru ini, Golkar bertekad menjadi kekuatan politik yang konstruktif bagi semua pihak. Ia mengatakan, demokrasi yang sehat menghendaki peranan penyeimbang di parlemen. "Bukan sebagai peranan oposisi yang asal berbeda atau asal menentang."
ARB menyatakan, terhadap pemerintah sebagai eksekutif, Golkar akan terus mengulurkan tangan dan membesarkan hati. "Tetapi sahabat yang sejati tidak akan mengatakan hal-hal yang baik saja. Sahabat yang loyal juga tidak akan menjadi yes men, hanya memuji dan mengatakan hal yang menyenangkan saja," ujar ARB.
© Copyright 2024, All Rights Reserved