Asmara Nababan meninggal dunia. Mantan Sekjen Komnas HAM itu menghembuskan napas terakhir di rumah sakit di Guangzhou, China, Kamis (28/10), sekitar pukul 12.30 waktu setempat atau 11.30 WIB. Sejak beberapa waktu lalu, Asmara dirawat di sana, karena penyakit kanker paru-paru yang lama dideritanya.
Putra Nababan, keponakan almarhum mengungkapkan hal tersebut kepada pers, Kamis.
Putra menyebutkan, Asmara meninggal saat menjalani perawatan sekitar dua minggu di China. Anak dan istri anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 itu, terus mendampingi Asmara selama menjalani perawatan di Negeri Tirai Bambu itu.
Dalam kenangan Putra Nababan, pamannya senantiasa bersikap optimistis. Karena itu, kata putra aktifis PDI Perjuangan Panda Nababan ini, semangat dan keyakinan Asmara untuk sembuh sangat tinggi. Karena itu, ia sampai berobat ke China, setelah sempat menjalani perawatan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat sakit pun, kata Putra, pamannya itu masih bekerja, termasuk melakukan perjalanan ke Aceh, Yogya, dan lainnya. "Di saat sakit pun, Uda (paman) masih bekerja. Sangat antusias. Semangatnya sangat tinggi,"
Pihak keluarga di Tanah Air, menunggu kepastian kepulangan jenazah ke Jakarta. Keluarga yang berada di China masih mengurus administrasi pengiriman jenazah Indonesia. Putra memperkirakan, Jumat (29/10) atau Sabtu (30/10), jazad pamannya yang dikenal sebagai pegiat HAM itu tiba di Indonesia.
Sejauh ini, belum diketahui lokasi dan waktu pemakaman Asmara Nababan. Masih menunggu rembukan keluarga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved