Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyatakan, partainya tidak akan menjadi bagian dari hak angket terhadap Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly. Alasannya, PAN ingin menghindarkan diri menjadi bagian dari kegaduhan politik.
Wacana atas hak angket itu mengemuka belakangan ini di kalangan anggota DPR setelah Yasonna dianggap ikut campur dalam sejumlah urusan internal partai, seperti PPP dan Golkar.
"PAN tidak akan jadi bagian yang gaduh-gaduh. PAN di mana pun untuk menjadi solusi. PAN utamakan kepentingan rakyat," kata Zulkifli di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (17/03).
Menurut Zulkifli, kondisi masyarakat saat ini semakin sulit. Selain itu masyarakat sudah jenuh dengan pertentangan elit politik yang justru menjadikan masyarakat jenuh. "Rakyat sudah jenuh dengan kegaduhan. Rakyat butuh kesejukan jangan para elit terus bertarung," ujar Zulkifli.
Tak hanya itu, Zulkifli memastikan sudah memberikan mandat pada seluruh pengurus PAN di Indonesia untuk tidak terlibat dalam berbagai kegaduhan. Termasuk PAN yang ada di DPRD DKI.
"PAN di seluruh Indonesia saya minta jangan ada gaduh, termasuk yang di DPRD DKI jangan ikut politik gaduh, banyak ributnya. Masyarakat bosan, beban tambah berat. Minum kopi gulanya impor. Makan nasi beras impor. Makan tempe kedelanya beli pake dolar," kata Zulkifli yang juga Ketua MPR ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved