PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) optimistis pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dapat segera selesai. Sehinga proses konstruksi pengerjaan sipil pun akan mulai berjalan di awal tahun depan.
"Untuk tanah yang di Halim itu sudah dibawa ke rapat terbatas di Istana dan Presiden sudah mengarahkan sehabis tahun ini bisa kita buka," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo saat ditemui di kantornya, Cawang, Jakarta, Kamis (22/12).
Sebelumnya diketahui terdapat kendala penggunaan lahan TNI Angkatan Udara di Halim untuk trase kereta cepat. Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) harus membebaskan 650 hektare lahan dengan biaya Rp4 triliun-Rp5 triliun.
Yakni, antara lain lahan pengganti untuk proyek kereta ringan Jabodetabek, karena trase kereta cepat menabrak trase kereta ringan di Cikunir, Bekasi. Trase kereta ringan lebih dulu ada dari kereta cepat.
Perseroan juga harus membebaskan 500 hektare tanah milik masyarakat dan perusahaan di Karawang dan Purwakarta. Lahan seluas 55 hektare hutan produksi milik Perum Perhutani di Karawang dan 1,5 hektare di Purwakarta juga mesti diganti. Untuk mengganti lahan Perhutani, KCIC mesti menyediakan 110 hektare lahan.
"Untuk di karawang ada sebanyak 10 persen lagi tapi kepemilikannya cuma pada 1-2 perusahaan dan sudah sampai tahap negosiasi," kata Bintang.
Direktur Operasional I WIKA, Gandira Gutawa mengklaim saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 82 persen. Proses konstruksi pengerjaan sipil pun akan mulai berjalan di awal tahun depan.
"Kami sekarang sudah mulai pengerjaan tanah di lahan yang sudah bebas dan sudah dimulai di Walini. Perseroan juga menargetkan proyek kereta cepat bisa rampung pada pertengahan 2019 mendatang,” kata Gandira.
Dari total proyek sepanjang 140 km, Gandira mengatakan pihaknya mendapat bagian pondasi hingga tiang atau sebesar 30 persen dari total pembangunan. Sementara sisanya merupakan tangung jawab konsorsium konstruksi dari Cina. "Desain secara paralel semua sudah siap, kami progress saat ini sudah mulai pengerjaan tanah di 300 titik," pungkas Gandira.
© Copyright 2024, All Rights Reserved