Masyarakat Naqoura, Lebanon Selatan menggelar demontrasi di depan Markas FPC (Force Protection Company) TNI Kontingen Garuda XXVI-E2/UNIFIL, Soediman Camp, Lebanon, Jumat (26/04). Dalam tuntutannya, warga tidak senang dengan pembangunan parit di sekitar pintu masuk Markas UNIFIL HQ (Head Quarter), karena selain menyebabkan macet. Abu yang ditimbulkan tanah akibat penggalian parit tersebut juga mengganggu kesehatan mereka.
Seperti rilis yang diterima politikindonesia.com, menghadapi situasi tersebut, Staf Operasi Satgas setelah menerima laporan dari piket siaga melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas FPC TNI Letkol Inf Yuri Elias Mamahi untuk ditindaklanjuti. Setelah mendapat perintah dari Dansatgas, Staf Operasi menyiapkan 1 Tim CRC (Crowd and Riot Control) yaitu regu QRT (Quick Reaction Team) menuju lokasi demonstrasi dan melaksanakan langkah-langkah taktis di lapangan. Selanjutnya melaporkan perkembangan situasi kepada Dansatgas sambil menunggu perkuatan jika diperlukan.
Selanjutnya tim CRC segera membentuk barikade untuk menahan para demonstran yang mulai bertindak anarkis, serta menyiapkan seorang Interpreter sebagai media komunikasi dengan para demonstran, namun bila situasi tidak dapat dikuasai maka Satgas akan menghubungi pihak LAF (Lebanese Armed Forces) untuk koordinasi dan juga membubarkan demonstran.
Kejadian ini bukan peristiwa sebenarnya, melainkan skenario latihan yang disiapkan oleh staf operasi Satgas FPC TNI dalam memelihara kemampuan tim CRC. Tujuan latihan dilaksanakan dalam rangka melatih kemampuan personil Satgas FPC TNI Konga XXVI-E2 dalam hal taktik dan teknis serta prosedur tetap yang harus dilaksanakan apabila menangani terjadinya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh penduduk lokal di sekitar Markas FPC TNI.
Dansatgas FPC TNI Letkol Inf Yuri Elias Mamahi yang menyaksikan latihan tersebut mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan latihan CRC yang berjalan dengan aman dan lancar serta menghimbau agar setiap prajurit dapat memahami tugasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved