Pemerintah tak anti kritik. Bangsa ini tidak akan maju tanpa adanya kritikan yang membangun. Tapi, kritik harus disampaikan dengan cara-cara yang damai. Jika kritik disampaikan dengan cara kekerasan maka negara akan mengalami kesulitan.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menutup Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Jakarta, Sabtu (26/11). JK menekankan, pentingnya dialog untuk mencari jalan keluar atas perbedaan yang terjadi menyangkut Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
"Tentu dialog suatu hal yang baik. Kita sudah sering mengadakan itu dan hal-hal yang baru tentu juga perlu didialogkan. Memang inti dari pada suatu demokrasi ya dialog," ujar JK
Wapres mengingatkan, bangsa tidak akan maju tanpa adanya kritikan yang membangun. "Bahwa ada yang dikoreksi silahkan mengoreksinya tapi dengan damai. Apabila ada yang ingin menyampaikan pandangannya, silahkan dengan kedamaian, dengan damai tentu kita menerima itu," kata JK.
JK menambahkan, jika kritikan disampaikan dengan kekerasan maka yang terjadi adalah negara mengalami kesulitan. Jika negara mengalami kesulitan, maka yang paling terdampak adalah ummat Islam sebagi kaum mayoritas di negeri ini.
Dikatakan Wapres lebih jauh, berbagai konflik terjadi karena adanya ketidakadilan. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan rasa toleransi untuk menciptakan kedamaian dan maju bersama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved