Sore ini, Dewan Pembina Partai Golkar menggelar rapat untuk menentukan sikap terkait rencana penempatan kembali Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Terkait Novanto, saya mengatakan bahwa Dewan Pembina belum mengambil satu sikap. Kami belum bertemu dengan DPP dan belum dijelaskan maksudnya apa. Hari ini, Dewan Pembina baru akan rapat pada jam 15.00," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie kepada pers di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (25/11).
Aburizal mengatakan, sikap Dewan Pembina baru diputuskan setelah rapat tersebut. Ia menerangkan, berdasarkan Pasal 21 ayat 1,2, dan 3 Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, keputusan strategis partai harus dibicarakan bersama antara Dewan Pembina dan DPP.
Secara eksplisit disebutkan bahwa hal strategis yang harus diputuskan bersama yakni terkait pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden serta pimpinan lembaga negara.
Ia menyatakan, posisi yang akan dipegang Setya Novanto sangat strategis yang sangat penting untuk dibahas. Karena hal tersebut akan menentukan kondisi partai Golkar ke depan.
"Namun demikian tentu dua intitusi yang satu adalah DPR dan Ketum Golkar adalah jabatan yang memerlukan perhatian penuh. Kalau misalnya ketum partai Golkar mendahulukan DPR maka partai akan dirugikan. Demikian kalau ke Golkar bagaimana nanti ke DPR-nya," ujar dia.
Politisi yang akrab disapa Ical itu menegaskan bahwa nasihat Dewan Pembina nantnya harus dilaksanakan oleh DPP. "Seperti disepakati dalam Munas, nasihat Dewan Pembina itu harus diikuti dan dilaksanakan oleh DPP," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved