Pemerintah memastikan, tidak ada kenaikan tarif angkutan saat arus mudik lebaran nanti. Ditiadakannya kenaikan tersebut terkait adanya penyesuaian atau kenaikan harga bahan bakar minyak yang membuat pemerintah sudah menaikkan tarif angkutan umum saat ini sekitar 15 persen.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono kepada pers usai peluncuran buku miliknya yang berjudul “Transportasi dan Investasi” di Surabaya, Jumat (28/06).
“Kita tahu yang dihadapi masyarakat saat ini ada 2 hal, yakni menjelang Ramadan, lebaran dan anak masuk sekolah sehingga ada pengeluaran ekstra. Sehingga kita sepakati dengan operator kenaikannya bertahap. Setelah lebaran, anak-anak sudah sekolah lagi dimungkinkan kenaikan lebih lanjut," ujar dia.
Pertimbangan kenaikan secara bertahap ini, sambung Bambang, ada beberapa hal. Diantaranya, daya beli masyarakat dan kepentingan publik.
Bambang memprediksi, lonjakan penumpang dalam angkutan lebaran tahun ini mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu. “Secara keseluruhan totalnya mencapai 18-20 juta orang yang akan mudik berdasarkan survey yang kita lakukan terhadap 12 kota utama tujuan mudik,” ujar dia.
Untuk angkutan laut diperkirakan tidak ada lonjakan luar biasa dibandingkan tahun lalu. Namun, kemenhub tetap menyiapkan kapal tambahan. “Kita juga akan tetap siagakan angkutan darat untuk mengcover penumpang kereta api yang tidak kebagian tiket. Karena kereta api saat ini kan sudah menerapkan one ticket one man dan masih ada yang mencoba datang padahal tanpa melakukan pemesanan terlebih dulu sehingga terlihat ada penumpukan," ujarnya.
Bambang mengatakan, puncak arus mudik tahun ini diperkirakan akan lebih merata jika dilihat dari kalender serta variabel masyarakat melakukan mudik setelah menerima Tunjangan Hari Raya ataui THR.
“Makanya kita mengimbau kepada perusahaan yang memberikan THR agar diberikan awal-awal sehingga mudiknya lebih cepat dan tidak terjadi penumpukan. Kalau bisa, seminggu sebelum hari H sudah dberikan," tandas Bambang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved