Wabah ebola dianggap sebagai tantangan kesehatan terbesar kedua setelah HIV/AIDS. Wabah ebola yang saat ini terjadi di Afrika Barat, dikhawatirkan menyeberang ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Jika tidak ditanggulangi dengan tepat, ebola bisa menjadi AIDS berikutnya,” kata Pejabat Tinggi Kesehatan AS Thomas Frieden. di forum World Bank di Washington DC, dilansir BBC, Kamis (9/10).
Tercatat hingga saat ini, Ebola telah membunuh 3.860 orang, terutama di wilayah Afrika Barat, dimana 200 di antaranya adalah petugas kesehatan.
Organisasi kesehatan dunia WHO dalam situs resminya, Kamis (09/10), menyatakan ebola kembali merenggut nyawa satu dokter di Liberia, John Taban Dada. Dia meninggal saat menjalani perawatan di Monrovia, Liberia.
Kematian Dada menambah jumlah dokter spesialis infeksi yang meninggal akibat ebola di Liberia menjadi empat orang.
Awal minggu ini, Spanyol mengumumkan terdapat 6 suspect pasien ebola di Negara Matador tersebut. Dari 6 orang, salah satunya dinyatakan positif ebola. Dia merupakan seorang perawat yang menangani kasus Ebola di Afrika Barat. Sementara 5 lainnya masih dilakukan pemeriksaan.
Wanita bernama Teresa Romero itu merupakan anggota tim medis yang melakukan pencarian dan isolasi dua misionaris yang meninggal di Afrika Barat akibat ebola.
Romero merupakan pasien ebola pertama yang terdeteksi positif ebola di luar Afrika Barat. Romero mengatakan, kemungkinan dia terinfeksi virus mematikan tersebut ketika membersihkan kamar sang misionaris tanpa busana pelindung.
Saat ini Romero berada dalam karantina dan perawatan intensif di rumah sakit Carlos III di Madrid, Spanyol. Dikabarkan, sejak Rabu (08/10), kondisi Romero terus memburuk dan kini harus dibantu dengan mesin untuk bernafas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved