Dalam upaya menstabilkan harga kedelai, Bulog meminta kepada pemerintah untuk diberi kewenangan melakukan impor kedelai. Dengan begitu, spekulan dapat diminimalisasi dan harga komiditas yang menjadi bahan baku tempe dan tahu itu tidak bergejolak seperti saat ini.
Kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso kepada pers di Kantor Bulog, Jakarta, Senin (30/07), sebelum Bulog ditugaskan menjadi stabilisator dan bufferstock kedelai, pemerintah harus lebih dulu menetapkan apa saja komoditas pangan strategis dan politik pangan nasional.
Jika kedelai masuk dalam pangan strategis, harus dilindungi dan Bulog bisa diberikan kewenangan mengaturnya. “Yang paling ideal, impor kedelai Bulog yang lakukan dan kendalikan betul, jadi tidak ada yang bermain dan berspekulasi," kata Sutarto.
Sutarto mengatakan, Bulog siap kapan saja jia diberi tugas sebagai stabilisator harga kedelai. Akan tetapi, dalam itung-itungannya, paling tidak untuk melakukan impor kedelai dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan. Kemudian, menstabilkan harga pun membutuhkan waktu. Jadi, paling tidak stabilisasi baru bisa dilakukan tahun depan.
Untuk melakukan impor pun, sambung dia, Bulog harus menjalin komunikasi ke berbagai organisasi terkait termasuk negara eksportir kecil. Pasalnya, kedelai telah memiliki importir yang lebih dulu memiliki jaringan kuat baik di dalam negeri maupun internasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved