Senator Amerika Serikat dari negara bagian Missouri, Christopher S Kit Bond mengatakan ingin berdialog dengan kaum muslim moderat Indonesia, khususnya warga Nahdatul Ulama. Kemarin, Selasa (23/04), Kit Bond yang menjabat sebagai senator sudah 4 periode ini menyambangi PBNU.
Dalam kesempatan itu, Bond meminta warga NU untuk terus menyuarakan Islam sebagai agama yang diciptakan demi perdamaian dan bukan motivasi untuk menebar teror.
Bond mengaku dirinya khawatir akan timbul kecurigaan kembali terhadap kaum muslim akibat tragedi bom Boston minggu lalu, seperti yang pernah terjadi pada peristiwa WTC 11 September 2001 lalu.
"Saya tahu aksi itu sesungguhnya hanya dilakukan oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama untuk membenarkan aksi mereka," ujar pria yang mulai menjabat sebagai senator sejak tahun 1985 itu.
Bond mengatakan dirinya akan terus melakukan berbagai cara untuk memberikan pemahaman kepada warga AS bahwa tindakan menebar teror bukan merupakan bagian dari ajaran Islam. "Saya merasa, memiliki kewajiban untuk meningkatkan pemahaman warga AS lainnya terhadap Islam," kata Bond.
Menurut Bond, banyak warga AS yang menolak sikap diskriminasi terhadap kaum muslim di sana. Hal itu ditunjukkan dengan bersikap hati-hati menyikapi peristiwa bom Boston yang meledak dan menewaskan tiga orang.
Namun ketika ditanya mengenai pembatasan yang diberikan kepada warga asing yang akan berkunjung ke AS usai peristiwa bom Boston.
Bond juga memastikan pemerintah AS tidak akan melakukan pembatasan kepada warga asing yang akan berkunjung ke AS usai peristiwa bom Boston. Namun, pemerintah akan melakukan penelusuran latar belakang terhadap mereka yang memiliki kecenderungan untuk melakukan aksi teror.
Bond mengaitkan dengan kasus dua bersaudara Tsarnaev yang telah masuk radar pengawasan FBI sejak tahun 2011 lalu. Bond juga menyayangkan sikap FBI melepas Tamerlan Tsarnaev walau sudah ada indikasi ke arah tindak radikalisme.
"Padahal mereka telah lama dicurigai FBI memiliki kaitan dengan tindakan terorisme. Itu bisa dilihat dari beberapa video jihad yang dipajang di akun YouTube miliknya," ujar Bond.
Peristiwa bom Boston, ujar Bond, juga tidak akan memengaruhi perdebatan mengenai reformasi UU Imigrasi yang saat ini tengah menjadi isu hangat di Kongres AS. "Peristiwa bom Boston sama sekali tidak terkait dengan kebijakan imigrasi yang saat ini tengah diperdebatkan di Kongres," ujar Bond.
© Copyright 2024, All Rights Reserved