PT Transjakarta menambah 300 armada bus pintu rendah (low entry) yang ditargetkan datang bulan Juni tahun ini. Bus tersebut dipersiapkan untuk jalur non-bus rapid transit (BRT) dan menggantikan bus-bus kota yang rutenya sudah tidak aktif..
"Kita ingin mengisi kekosongan trayek. Kita dapat 152 trayek. Trayek lama agak jadul, originalitas desain berubah," kata Direktur Teknik Tranjakarta Widjanarko, Rabu (14/02).
Widjanarko mengatakan, dengan bus-bus terbaru yang lebih nyaman dan didukung teknologi tinggi, masyarakat mau beralih naik bus. Terbukti, klaim dia, jumlah penumpang pada 2015 sebesar 102 juta orang per tahun, meningkat menjadi 140 juta penumpang per tahun.
"Jadi nanti tidak akan beroperasi di jalan busway tetapi menjadi pengganti bus kota pada umumnya," ujarnya.
Bus-bus low entry ini juga akan berfungsi sebagai bus pengumpan (feeder) di beberapa titik keramaian. Misalnya, stasiun kereta rel listrik (KRL), Mass Rapid Transit (MRT) dan, Light Rail Transit (LRT).
Rencana tersebut sudah diterapkan baru di Tebet, Jakarta Selatan. Meski harus bersaing dengan kendaraan transportasi lainnya, bus low entry ini diklaim paling diminati penumpang.
"Yang sudah kita lakukan adalah yang di Tebet, terus terang kami Head to Head dengan angkot, ojek online, tapi kami tetap penggemarnya banyak," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved