Tekad tokoh agama konsisten ungkap kebohongan, bulat sudah. Bersama para pendukung gerakan tokoh lintas agama melawan kebohongan, mereka akan terus bergerak. Mereka berjanji tidak akan mundur meskipun ada pelbagai gerakan untuk menghentikan gerakan itu. Mereka berhenti ketika pemerintah dapat memenuhi amanat konstitusi.
"Kami konsisten gerakan ini terus berlanjut dan tidak akan berhenti oleh gerakan apapun," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam jumpa pers para tokoh agama di gedung Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Kamis (20/01).
Tokoh lintas agama yang hadir dalam jumpa pers tersebut Syafi`i Ma`arif, Romo Frans Magnis Suseno, Shalahuddin Wahid, Mgr Martinus Situmorang, Pdt Andreas A Yewangoe.
Yewangoe mengatakan, pertemuan para tokoh lintas agama di Istana Negara dengan Presiden merupakan awal. Itu akan terus ditindaklanjuti dalam waktu yang tidak begitu lama.
Hal senada disampaikan Shalahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Solah. Menurutnya, jika perlu para tokoh agama juga akan mengundang Presiden untuk bertemu.
Pendiri Maarif Institute, Syafii Maarif mengatakan, tokoh agama tidak bisa dipecah. Mereka tetap konsisten dengan gerakan melawan kebohongan. "Kami tetap konsisten dan berharap pemerintah betul-betul serius menangani negara ini," ujar Syafii Maarif.
Syafii mengatakan para tokoh lintas agama murni untuk memperbaiki bangsa. Mereka bergerak tanpa tendensi apapun untuk meraih kekuasaan maupun melakukan pemakzulan kepada pemerintah.
"Kalau tak ada gerakan melawan kebohongan ini mungkin pihak Istana adem ayem saja," ujar Buya Syafii.
Pernyataan para tokoh lintas agama tersebut merupakan kelanjutan dari pernyataan sebelumnya. Mereka meminta pemerintah menghentikan segala bentuk kebohongan terhadap publik, 10 Januari lalu. Buntut dari pernyataan itu, para tokoh agama diundang Presiden Yudhoyono di Istana Negara untuk mendengar respons pemerintah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved