Salah seorang terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada malam tahun baru, berencana untuk berangkat ke Suriah. Ia bahkan telah menyiapkan paspor dan lainnya untuk berjihad disana.
Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman saat mengunjungi anggota Densus 88 yang menjadi korban baku tembak dalam penggerebekan tersebut di Rumah Sakit Polri Jakarta. “Nurul Haq berencana akan berjihad ke Suriah dan sudah menyiapkan diri dengan paspor dan sebagainya," kata Sutarman, Kamis (02/01).
Sutarman menjelaskan, terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Abu Roban tersebut juga terafiliasi dengan sindikat teroris internasional, yakni Al Qaeda yang pernah dipimpin Osama bin Laden. “Ini terkoneksi senior-seniornya yang berjumlah 72 orang, seperti Nurdin M. Top, Azshari. Tetapi, mereka sudah tobat dan sadar. Nah, yang didikannya ini belum sadar," katanya.
Kapolri mengatakan, Nurul Haq juga pernah mengikuti beberapa pelatihan merakit bom di Poso, Sulawesi Tengah. Kuat dugaan, sebelum penggerebekan oleh Densus 88, Nurul Haq dan komplotannya akan membagi-bagikan uang hasil perampokan Bank BRI di Tangerang.
Hal itu terkait dengan ditemukannya barang bukti uang tunai senilai Rp200 juta di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Selain itu, Kapolri menyatakan, ada barang bukti yang ditemukan, yakni 3 bom pipa besi, 3 bom pipa paralon, 5 buah golok sepanjang 50 cm, 56 senjata api yang terdiri dari 5 pistol rakitan, satu revolver kaliber 38 dengan nomor seri yang dihapus, 34 peluru berukuran 9 milimeter, lembar cetakan tentang target peledakan bom, tulisan tangan merakit bom, dan sejumlah buku.
Polisi juga menemukan motor yang digunakan rekan Nurul Haq, Dayat alias Daeng, untuk kabur. Motor Honda berplat nomor B 6516 VGE yang awalnya berplat nomor B 6620 SPS diduga kuat hasil perampasan terhadap satpam ketika aksi penembakan terhadap polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan. “Saya yakin 100 persen itu Nurul Haq karena telah dicocokkan DNA dengan orang tuanya, ternyata benar," katanya.
Sutarman menambahkan kelompok teroris tersebut juga terkait dengan bom yang ditemukan di satu warung di Panongan, Tangerang, Banten. Bom itu tertinggal di warung sehari sebelum perampokan Bank BRI Tangerang dan ditemukan oleh pemilik warung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved