Dua anggota Ditsamapta Polda Sumatera Barat (Sumbar) ditangkap. Keduanya terlibat dalam perampokan mobil jasa pengisian ATM senilai Rp5,6 Miliar.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago mengatakan perampokan dilakukan oleh Briptu NPP (29) dan Bripda MSA (21) di Flyover Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, pada Selasa (27/8/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat beraksi, kedua anggota polisi tersebut turut dibantu oleh pelaku lainnya yang merupakan warga sipil berinisial HS (38).
"Pelaku HS ditangkap di kediaman orang tuanya pukul 20.00 WIB, bersama barang bukti. Sementara dua oknum anggota polisi yang terlibat menyerahkan diri ke Polda Sumbar pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8/2024).
Perampokan itu bermula ketika saksi Bripda Steven yang sedang bertugas mengawal pengiriman uang dihubungi oleh pelaku yang menyamar sebagai Iptu Hendra, pada Senin (26/8/2024) pukul 23.00 WIB.
Bripda Steven kemudian menepikan mobil Grandmax yang sedang membawa uang sebesar Rp5,6 miliar itu di Jalan Raya Bypass Padang Pariaman dekat PT Jaya Sentrikon, pada Selasa (27/8/2024) pukul 01.00 WIB.
"Para pelaku kemudian mendatangi saksi Steven dan melakukan penodongan kemudian membawa kabur tujuh kotak penyimpanan yang berisi uang sebanyak Rp2,725 miliar," katanya.
Aksi perampokan itu kemudian langsung dilaporkan ke Polres Padang Pariaman. Tim Polda Sumbar lalu memburu pelaku beridentitas HS. Namun HS sudah kabur dari kediamannya. Dari lokasi tersebut polisi menemukan mobil Daihatsu Terrios yang digunakan pelaku dalam aksi perampokan.
Tim Polda Sumbar lalu mengejar HS ke rumah orang tuanya di Sungai Limau, Padang Pariaman. HS ditemukan di sana sedang bersembunyi bersama uang hasil rampokan.
Setelah mendengar HS tertangkap, kedua anggota polisi yang terlibat dalam kasus perampokan tersebut menyerahkan diri.
Dari tangan para pelaku penyidik juga turut menyita tiga unit ponsel, tiga kendaraan mobil, satu pasang pelat mobil palsu dan satu bilah pisau.
Kedua polisi yang terlibat pada kasus tersebut sebelumnya juga sempat bertugas untuk mengawal kendaraan pengisian ATM. Sehingga para pelaku telah mengetahui situasi dan kondisi dari mobil pengiriman uang ATM tersebut.
Sementara itu berdasarkan motifnya, kata Erdi, para pelaku nekat merampok mobil pengiriman uang ATM lantaran sedang terlilit utang yang cukup besar.
"Motif dari ketiga tersangka melakukan perbuatan pencurian dengan kekerasan karena ketiganya terlilit utang," katanya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved