Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen memutuskan untuk menutup sementara seluruh aktivitas pendakian ke Gunung tersebut. Kebijakan ini diambil menyusul terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik, berupa letusan freatik di kawah.
“Sementara kami tutup untuk semua aktivitas malam hari, hingga ada rekomendasi lebih lanjut dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolog)," ujar Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III, Sunandar Trigunajasa, kepada pers, Jumat (02/10).
Sunandar menjelaskan, penutupan Kawah Ijen itu dilakukan atas rekomendasi dari PPGA Ijen yang menyebutkan adanya letusan freatik di kawah, Kamis (01/10) sore.
“Untuk aktivitas siang hari masih diizinkan. Meski begitu, kami tetap menunggu rekomendasi lebih lanjut dari PPGA Ijen yang terus melakukan pemantauan," ujar dia.
Letusan freatik adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Panas dari magma akan membuat air tersebut menjadi uap, dan ketika tekanan uap sudah sangat tinggi dan tidak bisa dibendung, maka akan terjadi letusan freatik.
Pendakian ke puncak gunung Ijen, biasanya dilakukan wisatawan pada malam hari. Pasalnya, blue fire atau api biru yang muncul dari dapur magma dikawah yang berupa danau asam itu, hanya dapat dinikmati saat malam hari.
© Copyright 2024, All Rights Reserved