Tentara Nigeria mengirim dua divisi untuk mencari 200 siswi yang diculik oleh gerilyawan yang dikutuk secara global, sejak 2 bulan lalu. Bahkan ibu negara AS Michelle Obama turut mengutuk tindakan penculikan tersebut.
“Para prajurit ditempatkan di wilayah perbatasan dekat dengan Chad, Kamerun dan Niger untuk bekerja dengan badan-badan keamanan lainnya,” kata juru bicara Markas Besar Pertahanan Nigeria Jenderal Chris Olukolade, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (10/05).
Pemerintah Presiden Goodluck Jonathan telah menghadapi kritik lambatnya merespons aksi Boko Haram yang menyerbu sebuah sekolah menengah di desa Chibok, dekat perbatasan Kamerun, 14 April lalu. Ketika itu, Boko Haram menculik sekitar 200 siswi yang sedang melaksanakan ujian.
"Fasilitas sinyal Angkatan Darat Nigeria dan semua fasilitas komunikasi Polisi Nigeria dan semua layanan telah dibuka dalam mengkoordinasikan pencarian ini," kata Olukolade.
Menurut Olukolade, tantangan utamanya ialah fakta informasi yang diberikan di sini ternyata banyak yang menyesatkan. Namun demikian, hal ini tidak akan mencegah upaya kolaboratif yang terus-menerus.
Olukolade mengatakan, angkatan udara telah menerbangkan lebih dari 250 sorti, unit sinyal dan polisi terlibat dan satuan tugas multinasional. Telah dikerahkan pula peralatan pengawasan untuk mendukung sepuluh tim pencarian.
“Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina dan badan polisi internasional Interpol pun telah menawarkan bantuan,” kata Olukade.
Para penyerang diduga berbasis di daerah Sambisa negara Borno, sebuah benteng Boko yang terletak di dekat sekolah di mana para siswi diculik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved