Pemerintah terus mematangkan rencana evakuasi ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang dari Yaman. Untuk tahap pertama, sebanyak 220 WNI sudah berada di kota yang relatif masih aman di Yaman, Al Hudaydah, dan akan segera dievakuasi ke Kota Jizan, Arab Saudi.
Kepada pers, Selasa (31/03), Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir, menerangkan, ada 2 opsi yang tengah dikaji terkait pemindahan 220 WNI itu dari Al Hudaydah ke Jizan. Opsi pertama, memakai pesawat TNI Angkatan Udara (AU), kedua menempuh jalur darat sejauh 600 - 700 kilometer (km).
Pemerintah belum menentukan akan menggunakan opsi yang mana. “Jumlah WNI yang akan dievakuasi serta sittuasi di Yaman, sangat dinamis atau bisa berubah dari menit ke menit,” ujar dia.
Kemarin, Menteri Luar Negeri (menlu), Retno Marsudi mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sanaa akan mengevakuasi 90 WNI dari Sanaa menuju ke Kota Al Hudaydah, namun angka itu bertambah menjadi 190 orang. Setibanya 190 WNI tersebut di Al Hudaydah, ternyata sudah ada 30 WNI yang menunggu di situ, sehingga total WNI yang akan dievakuasi mencapai 220 orang.
“Proses evakuasi untuk WNI kita di Yaman, utamanya akan mengeluarkan mereka ke wilayah terdekat, seperti Salalah di Oman dan Jizan di Arab Saudi. Prinsipnya, evakuasi harus aman, cepat, dan efisien,” ujar dia.
Ditambahkan Arrmanatha, pemerintah sudah mengirimkan 1 pesawat TNI AU jenis Boeing 737 untuk keperluan evakuasi. Pesawat itu juga membawa tim evakuasi gabungan dari TNI AU, Kemenlu, dan Kepolisian. Pesawat itu termasuk jenis pesawat untuk penerbangan jarak dekat, dengan kapasitas sekitar 120 - 200 penumpang.
Saat ini, di Yaman masih ada 4.159 WNI, yang terdiri dari 2.626 mahasiswa, 1.488 pekerja profesional bidang minyak dan gas, dan 45 orang staf KBRI dan keluarganya. Ia menyebut, evakusi WNI akan terus dilakukan, terutama untuk menggeser WNI dari Ibu Kota Yaman, Sanaa, ke kota lain yang lebih aman.
Kota Jizan, yang merupakan kota perbatasan Arab dan Yaman, tidak memiliki bandara internasional. Oleh karena itu, KBRI di Yaman masih mencari cara untuk menerbangkan 220 WNI itu menuju Indonesia.
“Pertama, kita keluarkan WNI dari daerah tidak aman ke daerah aman. Dari situ, mereka akan kita keluarkan dari Yaman, yang penting keluar dulu dari Yaman. Lalu kita cari tempat transit untuk nantinya bisa membawa mereka pulang ke Indonesia,” ujarnya.
Arrmanatha kemudian menjelaskan mekanismenya evakuasi. Para WNI di Yaman, yang akan diminta berkumpul di beberapa safe house (rumah perlindungan) di Yaman. Selanjutnya, mereka akan dikumpulkan di satu titik untuk dijemput oleh tim evakuasi. “Jadi tim evakuasi akan bolak balik, keluar masuk dari titik berkumpulnya WNI, untuk menjemput mereka keluar Yaman,” katanya.
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan koalisi liga Arab, agar tidak melakukan serangan ke koordinat tertentu, yang merupakan tempat berkumpulnya WNI. Diantaranya, KBRI Sanaa, Wisma Indonesia di Sanaa, dan safe house.
“Kita sampaikan juga, ada rencana pesawat TNI AU untuk keluarkan WNI kita. Jangan sampai mereka jadi korban salah sasaran tembak,” tandas Arrmanatha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved