Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa dirinya secara tegas tidak pernah berniat untuk mengikuti Konvensi Pemilihan Calon Presiden dari Partai Golkar. Alasannya, selain konsentrasinya masih terfokus pada pekerjaannya selaku menteri dalam kabinet Megawati, juga karena pertimbangan etis dan finansial untuk ikut berkompetisi dalam konvensi itu.

Demikian penjelasan Yudhoyono di ruang kerjanya, Jakarta, Senin (4/8), menanggapi berkembangnya rumor bahwa dirinya ikut dalam Konvensi Partai Golkar. Ia mengatakan, dirinya sangat menghargai proses Konvensi Partai Golkar dan berharap inisiatif Partai Golkar ini bisa menjadi terobosan baru demokrasi di Indonesia.

"Saya berharap proses Konvensi Partai Golkar benar-benar dilakukan secara fair, adil, dan demokratis, tetapi saya memiliki pertimbangan tertentu, pertimbangan yang sangat mendalam untuk tidak mengikuti konvensi ini," katanya.

Oleh karena itu, ia tidak pernah mendaftarkan diri kepada Panitia Konvensi. Ia juga tidak pernah mengambil formulir untuk ikut konvensi serta tidak pernah berinteraksi dan berkomunikasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di wilayah mana pun.

"Kepada DPD-DPD yang telah mendukung, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan, meskipun terus terang saya belum pernah berkomunikasi dengan mereka. Klarifikasi soal keikutsertaan saya dalam konvensi ini penting agar tidak ada salah tafsir dari banyak pihak, seolah-olah saya ini diam-diam ikut konvensi. Padahal, nyata sekali saya tidak pernah ikut konvensi," jelas Yudhoyono.

Ia memaparkan, ada tiga alasan mengapa tidak mau ikut Konvensi Partai Golkar. Pertama, karena tugasnya sebagai menteri dalam kabinet Megawati, ia merasa tidak etis jika melakukan aktivitas pencalonan presiden sekarang ini. "Saya seolah-olah sedang men-challenge (menantang) pimpinan saya, Megawati, yang telah mengangkat saya menjadi menteri," katanya.

Alasan kedua, kesulitan untuk mengatur waktu karena lamanya rentang waktu konvensi, yakni mulai Juli 2003 hingga Februari 2004. Alasan ketiga, ia memiliki batas kemampuan terutama dari segi finansial yang diperlukan untuk ikut konvensi. "Ada pertimbangan lain yang sangat pribadi bagi saya, tetapi tidak bisa saya jelaskan kepada publik," ujarnya.