Mayoritas publik tidak puas dengan kinerja ekonomi yang ditunjukan pemerintahan Jokowi-JK pada semester pertama. Selama 5 bulan ini, ekonomi rumah tangga masyarakat makin berat disebabkan naiknya harga BBM, gas, biaya tranportasi, tingginya harga bahan pangan pokok.
Setidaknya, demikian hasil survei yang dilakukan Indonesia Development Monitoring (IDM), baru-baru ini. Survei IDM ini dilakukan pada kurun 18 April-28 April 2015 dengan jumlah responden 1.250 orang.
“Sebanyak 90,5 persen masyarakat merasakan tidak puas, sedangkan yang puas hanya 4,9 persen dan sangat puas 4,6 persen,” terang Direktur Eksekutif IDM, Iwan Sumule, Rabu (13/05).
Ia menjelaskan ketidakpuasan publik yang sangat tinggi terhadap pemerintahan Jokowi karena selama 6 bulan ekonomi rumah tangga masyarakat makin berat, yang disebabkan oleh naiknya harga BBM, gas, biaya tranportasi, tingginya harga bahan pangan pokok, serta tidak naiknya daya beli masyarakat.
Begitu juga masyarakat yang mempunyai keluarga yang masuk angkatan kerja baru tidak tetampung oleh lapangan kerja karena tidak adanya lapangan kerja baru. “Ini terbukti dengan ekonomi yang tumbuh hanya 4,71 persen dan jebloknya nilai kurs rupiah terhadap dolar AS," ujar dia.
Iwan mengatakan, ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat di bidang ekonomi juga muncul terhadap Kementerian BUMN yang mengelolah BUMN dengan menempatkan jajaran komisaris dan direksi BUMN yang menyalahi UU dan aturan tentang BUMN, yang banyak mengakomodir kepentingan politik dibandingkan masalah kompentensi.
“Masyarakat menilai bahwa pengelolaan BUMN hanya akan dijadikan pusat bancaan baru oleh rezim Jokowi. Dan terbukti dengan jebloknya kinerja saham-saham BUMN di pasar modal," ujar dia.
Ditambahkannya, pemberian izin eksport konsetrat hasil tambang yang meyalahi UU kepada asing juga salah satu ketidakpuasan masyarakat. “Jokowi dianggap telah berhianat terhadap Trisakti dan Nawacita," tukasnya.
Iwan menjelaskan, survei dengan responden 1.250 orang itu, menggunakan metode multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error +/- 2,7 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved