Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga Pak Rektor sehat dan dapat kembali fokus mengurus kampus. Dalam satu tahun terakhir, saya menyaksikan baik secara langsung maupun tidak keikutsertaan Mas Anies di Konvensi Capres Partai Demokrat (PD).
Sayangnya hasil konvensi tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jangankan Mas Anies, Dahlan Iskan saja yang merupakan pemenang konvensi tidak bisa diajukan sebagai capres karena perolehan suara PD dalam pemilihan legislatif kemarin tidak signifikan.
Kini setelah konvensi berakhir, Mas Anies terlibat sebagai jurubicara pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Pilihan politik ini tentu hak pribadi Mas Anies. Sebagai seorang mahasiswa yang pernah menuntut ilmu di Universitas yang didirikan oleh (alm) Nurcholish Madjid (Cak Nur), saya hanya ingin mengingatkan bahwa anda adalah seorang rektor yang sepatutnya bersikap netral dan fokus mengurus kampus.
Posisi anda sebagai rektor di kampus Paramadina sangat melekat pada universitas. Anda tak bisa dipandang sebagai individu. Mas Anies adalah seorang rektor bukan politisi.
Saat masih kuliah, saya ingat betul, Mas Anies selalu menyatakan bahwa kampus harus steril dari kepentingan politik. Tapi kini dengan anda menjadi juru bicara, secara tidak sadar kampus sudah menjadi kepentingan politik tertentu.
Saran dari saya dan beberapa teman-teman yang lain adalah, anda lebih baik fokus menjalankan amanah sebagai rektor dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa, memperhatikan kesejahteraan karyawan serta menjadikan kampus Paramadina sebagai kampus yang bertaraf internasional (world class university) sebagimana tertuang dalam visi dan misi yang pernah anda sampaikan saat pelantikan dulu.
Jika anda sudah tidak sanggup mengemban amanah sebagai rektor dan lebih memilih sibuk dalam politik praktis, alangkah mulianya kalau anda segera meletakan jabatan sebagai rektor.
Dalam hal ini penting saya ingatkan kembali sikap Cak Nur saat memasuki politik praktis. Cak Nur adalah seorang tokoh besar baik sebagai cendikiawan maupun tokoh bangsa. Karena kebesarannya itu, beliau tidak pernah membawa nama Universitas Paramadina yang didirikannya ketika terlibat dalam perhelatan politik praktis. Cak Nur mengerti dengan benar bahwa pendidikan jangan didekatkan dengan hiruk pikuk politik yang akan membuatnya tidak independen.
Sebagai rektor di universitas yang didirikan oleh Cak Nur ini, anda sepatutnya meniru kebesaran sosok Cak Nur seperti yang saya sebutkan di atas.
Mari bersama kita kembali kepada raison d"etre universitas, yaitu organisasi manusia yang memiliki aktifitas akademik, tempat bertemunya kaum intelektual dalam rangka mencari kebenaran melalui berbagai bentuk riset dan sekaligus sebagai tempat mengembangkan kapasitas diri melalui disiplin yang diyakini oleh masing-masing insan akademis, serta tempat meeting of minds yang dilandasi oleh kesadaran moral dan spiritual yang sangat tinggi.
Demikian surat ini disampaikan karena saking cintanya kami terhadap kampus, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam Hormat
Ali Rasyid
Alumni Universitas Paramadina Pernah Menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Paramadina
© Copyright 2024, All Rights Reserved