Batalnya pertemuan sejumlah tokoh politik senior dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 April lalu ternyata memunculkan polemik politik baru. Setelah pertemuan itu gagal terlaksana para pihak kini saling tuding.
Pada satu sisi, Presiden Yudhoyono menyatakan dirinya merasa difitnah oleh Amien Rais karena ia dianggap telah mengabaikan dan menolak permintaan Amien, Try Soetrisno dan sejumlah tokoh politik lainnya untuk bertemu dengannya.
“Ketika kita sampaikan kepada Presiden tadi pagi di Halim, Presiden sangat kaget. Subhanallah, Naudzubillah. Pak Amien kok fitnah karena tidak ada kita menolak beliau-beliau masuk ke istana,” kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi di Istana Tampak Siring, Gianyar, Bali, Kamis.
Sudi memberikan klarifikasi kepada pers atas pemberitaan yang menyebut bahwa tokoh-tokoh politik senior seperti Try Sutrisno dan Amien Rais kecewa dengan sikap Presiden yang dinilai mengabaikan mereka.
Menanggapi tudingan Sudi Silalahi bahwa dirinya menyebar fitnah terkait isu pencekalan Try Soetrisno Cs ke Istana Negara, mantan Ketua MPR Amien Rais pun kaget. Amien menilai tuduhan Sudi telah mencemarkan nama baiknya.
Wajah Amien pun tampak terkejut dan mendongakkan kepala saat dimintai komentar oleh wartawan seputar penyataan Sudi yang menyebut Amien menyebar fitnah terkait isu pencekalannya bersama Wiranto dan Try Soetrisno ke Istana Negara.
"Wah kalau masalah itu sama saja pencemaran nama baik saya dan saya akan tuntut balik," kata Amien usai usai acara Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup Walhi 2006 di YTKI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).
Amien pun lantas menyerahkan masalah tersebut kepada Try. ”Oh tidak, tidak, bukan saya yang ngomong. Itu urusan Pak Try karena Pak Try ketua dari kita,” ujar mantan Ketum PAN ini sambil bergegas masuk ke dalam mobil.
Sejumlah politisi sedianya bertemu Presiden SBY. Namun dengan alasan kesibukan SBY, pertemuan pun batal. Mereka pun mengirimkan surat masukan ke SBY secara tertulis.
Surat itu secara khusus ditandatangani oleh Try Sutrisno tertanggal 19 April 2006. Lampiran yang dikirim itu terdiri dari lima halaman yang isinya antara lain menyinggung mengenai persoalan Freeport di Papua dan Blok Cepu yang diserahkan ke ExxonMobil. Selain itu juga disebutkan perlunya amandemen UU Migas.
Amien Rais juga menyatakan pertemuan dengan Presiden dimaksudkan untuk menyadarkan Yudhoyono bahwa negara dalam keadaan rawan dan jangan sampai Indonesia dikooptasi perusahaan asing.
Surat permintaan untuk bertemu Presiden dilayangkan pihak Try Sutrisno dan kawan-kawan pada 17 Maret dan Try sebagai sesepuh pertemuan sudah mendapat jawaban dari Istana dan dijanjikan diberi waktu bertemu dengan Presiden tanggal 17 April.
Namun Sudi membantah tanggal itu dan ia menyatakan pihak Istana belum pernah menjanjikan hal tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa staf di Istana sempat mereka-reka untuk mengatur pertemuan itu apakah bisa berlangsung antara 17-19 April.
Sudi menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, Try dan kawan-kawan memang berkirim surat kepada Presiden yang intinya ingin melakukan pertemuan. Setelah surat itu diterima Mensesneg dan Sekretaris Kabinet, kemudian dilaporkan kepada Presiden.
”Presiden merespon positif pertemuan tersebut dan mengatakan coba Yusril dan Sekab mengkoordinasikan kepada beliau-beliau. Usahakan kalau bisa segera bertemu dengan Pak Try untuk merencanakan agenda pertemuan dengan mempertimbangkan jadual presiden yang memang padat,” katanya.
Menurut Sudi, pertemuan dengan Try telah dirancang pada Rabu (19/4) pukul 21.00 WIB dan pertemuan itu akan membahas jadual pertemuan maupun topik-topik yang akan dijadikan agenda pembahasan. ”Karena itu kita kaget ada statement seolah-olah kita menolak beliau-beliau masuk ke Istana dan itu tidak benar,” kata Sudi.
Sudi mengungkapkan bahwa Presiden Yudhoyono siap menerima mereka, namun belum memastikan apakah pertemuan Presiden dengan tokoh politik itu akan berlangsung sebelum atau sesudah Presiden berangkat melakukan kunjungan ke Timur Tengah yang dijadualkan pada 25 April ini.
Sementara itu, ketika ditanya tentang pernyataan Amien Rais bahwa pihaknya akan menggagas hajatan besar tanggal 20 Mei 2006, Sudi mengatakan itu adalah terserah mereka.
Amien Rais sebelumnya menyatakan akan mengadakan hajatan besar pada tanggal itu yang akan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk buruh, ulama, petani dan akademisi hingga mahasiswa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved