Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengakui melakukan sejumlah komunikasi dengan politisi Golkar Chairun Nisa yang meminta bantuannya terkait sengketa Pilkada Gunung Mas. Dalam komunikasi tersebut, Akil meminta kepada Chairun Nisa “3 ton emas” yang artinya Rp3 miliar untuk memenangkan Hambit Bintih.
Pengakuan tersebut disampaikan Akil saat bersaksi untuk 3 terdakwa kasus suap penanganan Pilkada Hambit Bintih, yakni Chairun Nisa, Hambit, dan Cornelis Nalau di Pengadilan Tindak Pidana (Tipikor) Jakarta, Jakarta, Kamis (30/01). “Pernah melalui SMS, Ibu Chairun Nisa meng-SMS saya bahwa dia akan mengurus perkara pemilukada," ujar Akil.
SMS yang dikirim tanggal 19 September 2013 berisikan permintaan Nisa mengurus sengketa untuk kepentingan calon petahana (incumbent). “Ibu mengatakan dia akan urus Gunung Mas lalu beliau mengatakan dia akan ke Palangkaraya lalu mau mampir di rumah saya, pagi. Tapi saya jawab saya sedang di Salatiga," ujar Akil.
Mendapat SMS tersebut, Akil menjawabnya menggunakan istilah ton emas. "Saya jawab bergurau, berapa ton emasnya," sebutnya.
Selain itu, Akil melalui SMS juga menjawab akan melakukan hitung ulang Pilkada yang dimenangkan Hambit.
Jaksa KPK Pulung Rinandoro mencecar Akil soal jawaban “bergurau”. Jaksa meyakini ada maksud lain dibalik penyebutan 'ton emas' termasuk “Pilkada ulang”. “Kalau belum ada konteks, kenapa bisa saudara bilang mau diulang Gunung Mas?" tanya jaksa.
“Itu bergurau karena pada saat itu (perkara sengketa Gunung Mas, red) belum register," ujar Akil.
Akil awalnya memakai istilah “3 ton emas” untuk menggambarkan arti Rp3 miliar. Uang sebanyak itu diminta Akil untuk segera disiapkan. “Biaya pengurusan perkara, kalau dia (Nisa) mau minta tolong, dia siapkan segitu," papar Akil.
Akil mengaku meminta disiapkan dalam bentuk dolar Amerika Serikat (US$). “Dalam bentuk dolar, saya sampaikan ke dia,” ujar Akil.
Akil menyebut permintaan duit dengan mata uang USD untuk memudahkan pemberian. "Biar mudah," sebutnya.
Akil sendiri tampak santai dalam menjawab pertanyaan jaksa. Dia membenarkan semua pertanyaan-pertanyaan jaksa. Termasuk soal permintaan Nisa yang juga minta ada fee untuk dirinya. “Kalau mau satu-satu yah Rp9 miliar dong," jelas Akil.
Jaksa kembali meminta penjelasan, tentang maksud Rp9 miliar itu apa berarti masing-masing Rp4,5 miliar. “Ya memang itu maksud saya," ujar Akil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved