Sesi pagi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini, Jumat (23/03), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot lebih dari 2 persen. Indeks sempat menyentuh angka 6.085.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, para pelaku pasar global menyayangkan kondisi perekonomian global yang tidak kondusif dengan meningkatnya tensi perang dagang di antara kubu AS dengan Tiongkok.
"Ada pun Tiongkok merespons kebijakan kenaikan tarif impor pada baja dan aluminium oleh Trump dengan mengagendakan penerapan kenaikan bea impor pada 128 produk AS," kata Nafan, Jumat pagi.
Selain itu, dari dalam negeri belum ada sentimen domestik yang mampu menopang penguatan indeks hari ini.Indeks sudah melewati area koreksi wajar sehingga level 6.055 sebagai level support berdasarkan fibonacci 61,8 persen bisa saja akan terlewati.
Penurunan IHSG ini merupakan yang terdalam sejak November 2016, dan berpotensi menggenapi pelemahan indeks empat pekan berturut-turut. Pagi ini, sepuluh sektor meradang. Grup saham aneka industri dan industri dasar turun sampai 2,7 persen.
Aksi jual saham ini juga terjadi di bursa regional. Pagi ini, indeks Nikkei 225 di Jepang terkoreksi sampai 3,6 persen. Indeks Shanghai di China kehilangan 2,6 persen. Sedangkan indeks ASX 200 di Australia terpangkas 1,96 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved