Pemerintah Indonesia dan Pakistan menyepakati dilakukannya berbagai upaya-upaya baru untuk mempercepat penyelesaian masalah di kawasan Timur Tengah. Demikian antara lain isi pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, yang berlangsung selama 90 menit di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (31/1).
"Kami juga mendiskusikan pikiran-pikiran kami, dan negara Islam lain untuk dapat melakukan langkah yang nyata, terutama di Timur Tengah, khususnya di Irak dan Palestina," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden juga menyatakan bahwa mereka berdua sepakat bahwa pulihnya keamanan dan perdamaian kawasan itu akan menimbulkan harmoni yang baik antara bangsa-bangsa di Timur Tengah dan mengurangi terjadinya kekerasan di wilayah tersebut.
"Dalam konteks ini, kebersamaan negara-negara Islam yang memiliki pikiran dan pandangan yang serupa dapat disatukan untuk memecahkan masalah-masalah itu," lanjut Presiden.
Sedangkan menurut Presiden Musharraf diperlukan inisiatif baru yang bisa memberikan kontribusi dan mencari solusi bagaimana menciptakan harmoni di dunia Islam. Inisiatif itu antara lain dengan mempersatukan atau mengumpulkan kelompok-kelompok yang berpengaruh di dunia Muslim, sehingga menciptakan harmoni dan berkontribusi terhadap dunia Islam yang terpisah-pisah.
"Kita telah memutuskan dan bersama-sama kita akan mendukung inisiatif Raja Saudi Arabia, sehingga kita bisa mendorong untuk menyatukan kelompok berpengaruh ini seperti Hamas dan Fatah," kata Presiden Musharraf.
Musharraf juga mengatakan dibutuhkannya upaya menyatukan opini untuk mengharmoniskan dunia Muslim dan menciptakan perdamaian di seluruh dunia. "Kita pecaya waktunya sudah tiba untuk action, tidak ada lagi berdiam diri. Karena kalau kita tidak berbuat secepatnya, semua akan bergerak cepat dan inilah waktunya untuk memperbaiki kondisi dunia khususnya dunia Islam," lebih jauh Musharraf menyatakan pandangannya.
Presiden Yudhoyono juga menyambut baik prakarsa Raja Saudi Arabia untuk mempertemukan Hamas dan Fatah di Saudi dalam waktu dekat. "Saya berharap itu bisa dilaksanakan dan menghasilkan sesuatu yang baik, karena bagaimanapun kita prihatin kalau konflik internal di Palestina terus berlangsung dan kita juga beharap agar pimpinan Hamas dan Fatah bisa membentuk pemerintahan bersama, sehingga akan memudahkan langkah-langkah berikutnya lagi untuk penyelesaian masalah Palestina yang terbaik," kata Presiden SBY.
Dalam pertemuan bilateral itu, juga dibicarakan soal peningkatan kerjasama di bidang ekonomi, seperti di bidang perdagangan dan investasi. Namun, menurut Presiden SBY hal ini tidak dibahas secara rinci.
Presiden Yudhoyono juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan menyelenggarakan konferensi yang akan dihadiri oleh ulama-ulama negara Islam untuk mencari pandangan terbaik menyelesaikan konflik internal negara-negara Islam khususnya di Timur Tengah.
"Yang akan kita undang adalah ulama Syiah dan Sunni dan pihak lain yang bisa memberikan fatwa kepada negara-negara Islam di Timur Tengah bagaimana masalah perdamaian dapat diselesaikan dengan baik," ujar Presiden dengan optimis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved