Terhitung sejak Januari hingga Desember tahun ini, prajurit dan kapal perang TNI AL berhasil menangkap 78 unit kapal nelayan asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Itu yang kami tangkap di wilayah Barat saja," kata Panglima Armada Barat Laksamana Muda Widodo kepada wartawan di atas KRI Sultan Hasanuddin di Perairan Terempa, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (05/12).
Widodo mengatakan, dari 78 kapal nelayan asing tersebut, terdapat 3 unit kapal yang ditenggelamkan oleh kapal milik Badan Koordinator Keamanan Laut dan Kementerian Kelautan Perikanan siang hari ini. Ketiga kapal tersebut ditembak dengan senapan mesin kaliber 12,7 milimeter sebelum tenggelam diledakkan Pasukan Katak TNI AL.
Menurut Widodo, Armada Barat TNI AL punya 49 unit kapal perang. Sayangnya tak semua kapal bisa dipakai untuk patroli keamanan laut. Penyebabnya karena jatah bahan bakar dari pemerintah yang terlalu minim. Untuk tahun ini saja, Armada Barat hanya mendapatkan 27% bahan bakar dari alokasi yang dibutuhkan.
Untuk itu kapal TNI AL harus pintar-pintar mengatur siasat memaksimalkan patroli pengamanan laut dengan bahan bakar yang terbatas. Pada tahun ini saja, Armada Barat menggelar 12 kali operasi pengamanan.
"Jumlah armada yang dipakai tak tentu, ada yang satu kapal, dua kapal, atau dua kapal dengan satu helikopter," ujar Widodo.
Sedangkan wilayah yang paling sering menjadi lokasi patroliad yakni Kepulauan Natuna dan Anambas. Perairan tersebut merupakan pertemuan arus air dingin dan hangat yang membuat banyak ikan besar berkumpul. Lokasi ini menjadi incaran nelayan negara-negara tetangga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved