Hingga 2014 nanti, merupakan tahun yang penuh dengan kompetisi politik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar menjauhkan cara berpolitik yang tidak patut, seperti politik hitam. Warga bangsa ini jangan sampai larut dalam kompetisi yang tidak jujur serta mengumbar keburukan dan kebencian.
Hal itu disampaikan SBY saat memberikan sambutan pada puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2564 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa sore (19/02). “Pemilu adalah instrumen mendasar bagi kelangsungan kepemimpinan nasional dan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Kepala Negara.
Presiden juga berpesan kepada etnis Tionghoa, agar mereka menjaga pertumbuhan ekonomi. “Saya yakin dan percaya, masyarakat Tionghoa yang banyak bergerak di kehidupan ekonomi akan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Presiden.
SBY mengajak mengajak masyarakat Tionghoa dan segenap komponen bangsa untuk menciptakan suasana yang aman, tenteram, damai, dan teduh. “Mari kita hindari kegaduhan politik yang tidak perlu yang akan mengganggu ketenangan dan ketenteraman masyarakat kita,” ujar SBY.
Sebelumnya, Presiden mengingatkan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek bukanlah untuk berhura-hura dan pesta pora, namun untuk merenungkan, berkontemplasi, dan bersyukur.
“Saya mengajak untuk menjadikan tahun baru ini sebagai ladang amal. Lebih banyak berbuat kebajikan dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama," kata SBY.
Inilah saatnya untuk menunjukan kesetiakawanan, rasa kebersamaan, dan solidaritas dengan sesama warga bangsa yang kesemuanya akan memperkokoh Indonesia sebagai bangsa majemuk.
“Kesetiakawanan kita sebagai sebuah bangsa harus makin kuat dan kokoh. Kebersamaan kita juga tidak boleh terpisahakan oleh perbedaan etnis, agama yang kita yakini, apalagi perbedaan politik. Solidaritas kita sebagai bangsa harus tetap kokoh walau langit akan runtuh,” tandas Presiden.
© Copyright 2024, All Rights Reserved