Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul membenarkan ada upaya pihak luar mengintervensi untuk memecah-belah Partai Demokrat. Meski tak menyebut spesifik identitas atau pihak yang mencoba mengintervensi Demokrat, namun Ruhut mencontohkan langkah politik seorang kader Demokrat I Gede Pasek Suardika dalam Kongres IV partai itu.
Menurut Ruhut, di antaranya, baliho dan spanduk bergambar Pasek yang bertebaran di banyak lokasi di sekitar arena kongres menunjukkan adanya indikasi itu. Sebab alat-alat peraga itu berbiaya mahal dan tak semua kader sanggup mengadakannya.
"Nah, kalian tentu sudah tahu (alat-alat peraga) itu ada yang mendanai, aku tak mau sebut nama. Tapi aku saja tak sanggup bikin baliho sebanyak itu," kata Ruhut di sela-sela Kongres di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/05).
Ruhut keberatan menyebutkan pihak yang berusaha mengintervensi. "Yang jelas bukan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Karena PDIP adalah sahabat kami (Partai Demokrat)."
Ruhut juga menolak menjawab dan hanya tertawa ketika didesak pertanyaan bahwa ada oknum partai politik dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendanai Pasek.
Ruhut menganggap upaya pemecah-belahan itu telah gagal karena seluruh unsur Partai bermufakat memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum.
Menurut Ruhut, hal tersebut cukup melegakan karena Ruhut meyakini bahwa kini hanya SBY yang sanggup mempersatukan seluruh kekuatan Demokrat dan mencegah setiap upaya intervensi.
Ruhut mengklaim, semua pimpinan daerah Partai Demokrat memercayakan sepenuhnya kepada SBY untuk mengelola organisasi Partai, termasuk menyusun kepengurusan pusat. Sebab SBY adalah orang yang sangat mengerti rekam jejak kader sehingga pasti dapat memilah dan memilih orang yang tepat sebagai pengurus.
"Kami percayakan pada beliau (SBY). Beliau yang pasti sangat hati-hati dan tahu mana yang terbaik untuk Demokrat," ujar Ruhut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved