Rencana kesepakatan perdagangan bebas antara Eropa dengan Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran warga Jerman. Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Berlin, Munich dan kota Jerman lainnya pada Sabtu (18/04), memprotes kesepakatan itu. Mereka khawatir, perdagangan bebas ini akan mengikis standar pangan, tenaga kerja dan lingkungan.
Seperti diberitakan Reuters, di Berlsn setidaknya sekitar 1.500 orang turun ke jalan membentuk rantai manusia di sepanjang area lapangan Potsdamer Platz, bekas Kedutaan AS, benteng Brandenburg hingga kantor Komisi Eropa.
Sementara di Munich, petugas keamanan menyebut ada sekitar 3.000 orang yang turun ke jalan memprotes hal yang sama. Sementara pihak penyelenggara, Attac, mengklaim aksi itu diikuti 15 ribu simpatisan. Sedangkan ribuan lainnya tersebar di beberapa kota seperti Leipzig, Stuttgart, Frankfurt dan kota-kota Eropa lainnya.
Attac mengklaim aksi ini merupakan bagian dari hari aksi global melawan perdagangan bebas, meski sebagian besar demontrasi tersebut berlangsung di Jerman.
"Dorongan AS untuk mendominasi dunia tidak dapat diterima. Obama mengirim pesawat tanpa awak untuk membunuh orang dan memenangkan Nobel Perdamaian. Ini harus berhenti," ujar seorang demontran.
Para demonstran ini beraksi sambil membawa poster bertuliskan "Warga berhak atas pangan bukan keuntungan" dan "Hati-hati dengan jebakan TTIP - perusahaan untung, warga buntung!".
Perlu diketahui, penentang TTIP (Transatlantic Trade and Investment Partnership) di Jerman cukup tinggi. Sebagian besar dikarenakan meningkatnya sentimen anti-AS akibat kekhawatiran dan ketakutan atas dominasi digital dari perusahaan seperti Google.
Sebuah survei dari Yougov menunjukan 43 persen warga Jerman percaya bahwa TTIP akan berdampak buruk bagi negara, sementara 26 persen berpendapat sebaliknya.
Tingkat perlawanan ini membuat pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel terkejut, begitu pula bagi sektor industri. Pemerintah Jerman tengah berupaya membalikan arus dan menyelamatkan kesepakatan perdagangan bebas ini. Para pendukung percaya kesepakatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar US$100 miliar bagi negara-negara TTIP.
© Copyright 2024, All Rights Reserved