Ratusan ribu warga Amerika Serikat pada Sabtu (24/03), turun ke jalan untuk menuntut pengetatan pemerintah mengetatkan aturan peredaran senjata api di negeri itu. Demo bertajuk “March for Our Lives” itu, digagas para siswa yang selamat dari serentetan kasus penembakan di sekolah beberapa waktu lalu.
“(Penembakan) Columbine terjadi, tak ada perubahan. Sandy Hook terjadi, tak ada perubahan. Parkland terjadi, tak ada perubahan," kata Aalayah Estmond, penyintas tragedi penembakan di SMA Stoneman Douglas seperti dikutip AFP, Sabtu (24/03).
Dia menyatakan, pihaknya akan terus menyuarakan pengetatan senjata. “Kami akan terus memperjuangkan ini hingga ada perubahan."
Sementara Senator dari Connecticut, Murphy menilai semangat gerakan dari para penyintas ini sebagai kekuatan elektoral yang akan mendorong pelarangan senjata api di Amerika Serikat.
“(Akan jadi) kekuatan elektoral, dan aksi ini akan jadi awal dari hal tersebut," ujarnya.
Gerakan akan dimulai dengan unjuk rasa di berbagai penjuru AS dengan agenda puncak di Washington, DC. Mereka akan mendorong para pemangku kebijakan untuk melarang peredaran senjata api dan memperketat aktivitas jual beli senjata.
Tak hanya para penyintas tragedi penembakan dan masyarakat biasa, beberapa pesohor juga memberikan dukungan terhadap gerakan ini.
Nama-nama seperti aktor George Clooney, aktris dan presenter Oprah Winfrey, serta sutradara Steven Spielberg terlibat dalam proses pendanaan aksi. Setidaknya US$500 ribu berhasil digalang oleh para selebriti Amerika Serikat.
Acara puncak juga akan diramaikan oleh penampilan sejumlah artis, seperti Lin-Manuel Miranda, Ben Platt, Common, Andra Day, Ariana Grande, Jennifer Hudson, Vic Mensa, Miley Cyrus, hingga Demi Lovato.
Robert Kraft, pemilik klub sepak bola AS New England Patriots, bahkan meminjamkan pesawat timnya untuk menjemput para keluarga dari 17 korban penembakan di SMA Stoneman Douglas, Florida.
© Copyright 2024, All Rights Reserved