Kerusuhan yang pecah di kota Malmo, Swedia selatan, yang dipicu oleh protes terhadap aksi kekerasan polisi, masih berlanjut. Kerusuhan di kawasan pinggiran ibukota Stockholm itu, memasuki malam keempat dengan serangan atas sebuah kantor polisi.
Pada Rabu malam (22/05) waktu setempat, kantor polisi di Ragsved, di sebelah selatan Stockholm, diserang dengan api. Seorang polisi dilaporkan cedera dalam serangan tersebut dan 5 tersangka penyerang sudah ditangkap. Sejak kerusuhan marak 4 hari lalu, sedikitnya 30 mobil dibakar di beberapa tempat.
Kemarahan warga ini dipicu oleh tewasnya seorang pria tua di kawasan permukiman miskin Husby, pekan lalu oleh peluru polisi. Polisi mengatakan pria itu ditembak karena mengancam seorang polisi dengan parang.
Husby merupakan kawasan di pinggiran ibukota Stockholm yang berpenduduk sekitar 12.000 orang dan 80 persen di antaranya berasal dari keluarga imigran, antara lain Turki, Somalia, maupun Timur Tengah.
Para pengunjuk rasa menunggu hingga malam tiba sebelum kembali melampiaskan kemarahannya, menentang seruan untuk menenangkan diri yang disampaikan Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt.
“Amat penting untuk mengingat bahwa membakar mobil tetanggamu bukan contoh dari kebebasan berbicara, itu adalah kerusuhan," tuturnya kepada kantor berita Swedia, Tidningarnas.
Polisi menyatakan, akan bertindak dengan pendekatan yang tidak berlebihan untuk mencegah konfrontasi lebih lanjut. Sejumlah orang tua sudah melakukan patroli dengan melibatkan kaum muda. Cara tersebut dianggap berhasil untuk meredakan kerusuhan yang melanda Malmao lima tahun lalu.
Sementara itu sekelompok orang menggelar unjuk rasa damai menentang kekerasan polisi dan menuntut penyelidikan yang mandiri atas tewasnya seorang pria. Mereka juga menentang kerusuhan yang terjadi, yang merusak kantor polisi, sekolah,pertokoan, maupun gedung kesenian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved