Para petani kopi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung sudah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan Nestle sejak awal 1994. Kerjasama tersebut hingga kini terus mengalami peningkatan.
Petani yang juga pengusaha lokal, Tedi Kurniawan mengungkapkan, sampai dengan 1998 para petani Tanggamus sudah mengirim produksi kopi mereka ke pihak perusahaan itu antara 500 hingga 2.000 ton per tahun.
Pelopor pertama terbentuknya kerja sama itu, berasal dari kelompok usaha bersama (KUBE). “Sejak 1998 hingga 2010 peningkatan terus dilakukan hingga pengiriman bisa mencapai 8.000 ton per tahun,” kata Tedi, Selasa (26/10).
Kopi Robusta yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Tanggamus, hasil produksinya mencapai 32.000 ton/tahun. Program pembinaan dilakukan melalui kemitraan antara petani dengan pihak nestle. Tujuannya supaya hasil produksi dan produktivitas meningkat, dan menghasilkan kopi yang berkualitas sudah terbukti.
Tedi mengatakan, semakin meningkatnya kerjasama dengan pihak perusahaan itu, tentu memberikan keuntungan buat petani dan dapat meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.
Di tempat terpisah, petani kopi robusta di Kecamatan Ulu Belu, Sunu Sujatmiko, mengatakan produksi kopi untuk bulan Oktober 2010 termasuk sudah mulai selesai, dan hasilnya masih stabil dibandingkan dengan priode sebelumnya.
Peningkatan hasil produksi dan stabilnya harga kopi di daerah tersebut merupakan upaya yang telah dilakukan oleh pihak nestle melalui pembinaan. Pembinaan yang dilakukan seperti mengolah tanaman agar buah yang dihasilkan dapat memberikan biji kopi yang super. Termasuk masalah pengolahan mulai dari memanen hingga waktu penjemura. Kopi juga harus benar-benar dijaga mutunya jangan sampai kopi pecah dan yang paling penting adalah menjaga kadar airnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved