Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo berharap etnis Tionghoa mau mengikuti jalannya debat calon presiden (capres) konvensi Partai Demokrat. Hal ini penting karena etnis Tionghoa juga berhak ikut dalam pembangunan bangsa ini.
"Sudah menjadi komitmen saya untuk terus menegakan demokrasi Pancasila dan melindungi seluruh warga negara, termasuk kaum minoritas," kata Pramono Edhie, Jumat (31/01).
Pramono Edhie berharap seluruh warga Indonesia dapat bahu-membahu mengisi kemerdekaan dengan melanjutkan pembangunan yang berkualitas dan pemerataan hasil pembangunan.
Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Edhie, Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau, ratusan suku bangsa, ratusan bahasa dan ragam budaya dan agama sehingga menjadi negara unik dan bereda dengan negara lainnya di dunia. Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila telah menyatukan bangsa Indonesia.
“Saya berharap perbedaan yang ada dapat menjadi modal pembangunan,” kata Edhie.
Edhie menegaskan, demokrasi Pancasila yang dianut Indonesia sudah tepat. Sebab, dalam demokrasi Pancasila lebih diutamakan adalah musyawarah untuk mufakat. Namun tentunya memperhatikan seluruh golongan masyarakat, mayoritas dan minoritas, dalam pengambilan keputusannya. “Ini berbeda dengan demokrasi ala barat yang hanya memperhatikan kepentingan golongan mayoritas," jelas Edhie.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Panitia Konvensi, Kamis malam (30/01), debat antar peserta konvensi PD berikutnya akan dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Yakni digelar pada Rabu (05/01) pukul 19.00 WIB.
"Saya bersama Kelompok Rajawali akan kembali mengikuti debat bernegara di Bandung tanggal 5 Februari mendatang," ujar Pramono Edhie sembari mengucapkan Gong Xi Fat Coi kepada warga etnis Tionghoa yang memperingati Tahun Baru Cina (Imlek) 2565.
© Copyright 2024, All Rights Reserved