Aparat Polda Maluku berhasil menangkap buronan yang menjadi pimpinan eksekutif gerakan separatis, Transisi Front Kedaulatan Maluku, Republik Maluku Selatan (FKM/RMS), Simon Saiya. Ia ditangkap di kawasan Batu Gantung, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Jumat (25/04).
Simon ditangkap saat melakukan aksi jalan kaki dengan 9 pengikutnya, di pertigaan jalan Batu Gantung. Simon adalah pimpinan eksekutif transisi FKM/RMS menggantikan Alexander Manuputty yang kini buron di Amerika Serikat. Alexander melarikan diri dari Lapas Cipinang sejak 2003.
Karo Ops Polda Maluku, Kombes Pol. Martuany Siregar mengatakan dalam penangkapan itu polisi menyita 1 bendara RMS yang dinamakan "benang raja" dan 2 bendera PBB.
Sekedar catatan, Simon ditetapkan sebagai buronan sejak peristiwa "tarian liar" saat peringatan Harganas XIV di Ambon, 29 Juni 2007 yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, anggota Kabinet Indonesia Bersatu I, para Gubernur dan Bupati/ Wali Kota se-Indonesia. Dalam peristiwa itu, polisi menangkap 39 pengikut gerakan separatis RMS, sedangkan Simon Saiya menjadi buronan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved