Delegasi Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran dan Menlu Amerika Serikat untuk kali pertama kalinya, sejak Revolusi Islam Iran pada 1979, bertemu langsung dan menggelar sebuah pembicaraan resmi. Pertemuan ini membicaarakan program nuklir Iran.
Menlu AS John Kerry dan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif bertemu di markas Perserikatan Bangsa - Bangsa, New York, Kamis (26/09) waktu setempat.
Seusai pertemuan itu, John Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa dia merasa senang dengan hasil positif yang diperoleh dalam pembicaraan itu.
"Memang, satu pertemuan dan suasana positif belum akan menjawab semua pertanyaan. Selain itu, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," ujar Kerry.
Dalam pertemuan itu, Menlu Zarif kembali menekankan bahwa penyelesaian masalah program nuklir perlu diskusi berkelanjutan. "Sanksi yang dijatuhkan justru kontraproduktif dan harus dicabut, jika kita ingin terus maju," kata Zarif.
Presiden Iran Hassan Rohani juga memberikan komentar terkait pertemuan bersejarah itu. Rohani mengatakan, Iran memiliki komitmen untuk bernegosiasi dengan niat baik.
"Kami sudah siap untuk menjalankan proses ini menuju sebuah penyelesaian yang disepakati bersama dan dilakukan dengan niat baik," ujar Rohani berbicara di hadapan komunitas Asia dan dewan hubungan luar negeri, tak lama setelah kedua Menlu menggelar pembicaraan di markas besar PBB.
Rohani berharap langkah-langkah positif akan mengikuti sejarah yang telah diukir.
"Kami berharap langkah positif yang sudah diambil bisa menjadi landasan kuat untuk membantu kami melanjutkan perundingan," tandas Rohani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved