Badan Penanggulangan dan Pencegahan Terorisme (BNPT) menggandeng TNI AD dalam pencegahan bahaya terorisme. Kerja sama ini dinilai sangat strategis mengingat TNI AD dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara.

"Kami harapkan dari kerjasama ini tugas penanggulangan bahaya terorisme bukan tugas BNPT saja tapi tugas kita semua," kata Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Agus Surya Bhakti.

Agus mengatakan, melalui kerja sama ini diharapkan akan ada kekuatan lebih dalam penanggulangan masalah terorisme. Para terorisme itu akan kesulitan bergerak ketika seluruh pihak bersatu. "Jadi, kami bisa eliminisir dan deteksi dini sehingga tidak mudah bagi para teroris merakit atau meledakan bom," ujar Agus.

Selain bekerja sama dengan TNI AD, BNPT juga menggandeng Polri, dan Pemda. Khusus kerja sama dengan Pemda, BNPT berharap ada instruksi khusus kepada para ketua Rukun Warga (RT) dan Rukun Tetangga (RT) agar lebih awas kepada pendatang baru.

Selain itu, warga juga diharapkan untuk kembali bersikap peduli dengan lingkungan sekitar. Sebab sepertinya belakangan ini sikap ini telah menghilang.

"Dahulu, ketika ada pendatang baru, maka seluruh warga akan tahu. Sekarang, ada pendatang yang kost berbulan-bulan, lalu di dekat kosnya ada bau sulfur dan kimia lain, tetangga tidak curiga," kata Agus.

Agus mengatakan, kelanjutan dari kerja sama akan disiapkan kaderisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait hal itu. Penyuluhan ini dimaksudkan agar masyarakat lebih waspada dan kritis dengan lingkungan sekitar. Sehingga nantinya warga menjadi tahu harus kemana untuk melaporlan dugaan teroris.

Aster Kasad TNI AD Meris Wiryadi mengatakan, pihaknya siap membantu BNPT guna melakukan pencegahan terorisme. Langkah yang disiapkan terkait kerjasama ini akan dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada Babinsa. Dari Babinsa, nanti masyarakat akan dididiki.

"Ya, nanti Babinsa akan bekerjasama dengan polisi dan aparat desa, nah kan jadi bersatu sehingga bisa menutup ruang gerak," pungkas Meris.