Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan wawancara dengan kandidat pimpinan KPK. Dari 6 kandidat yang ada, Pansel akan mengerucutkan menjadi 2 nama terpilih untuk diserahkan kepada Presiden SBY, pekan depan.
"Saya kalau maunya besok, Cuma presiden bisa nggak? Kemungkinan 13 Oktober tapi tergantung jadwal dari presiden," ujar anggota pansel KPK Rhenald Kasali kepada pers di Kemenkumham, Jakarta, Kamis (09/10).
Renald menegaskan, hanya 2 nama yang akan diberikan kepada presiden SBY. Namun, jika SBY belum sempat memutuskan hingga jabatan berakhir, nanti akan diserahkan pada presiden terpilih Joko Widodo untuk melanjutkannya ke DPR.
Soal siapa kedua nama tersebut, Renald mengatakan, nanti akan diumumkan di Istana Negara setelah diserahkan nama itu diserahkan ke Presiden. "Nanti kita umumkan di istana karena nama ini diserahkan dulu kepada presiden dan presiden menyerahkan saja ke DPR," lanjutnya.
Ia mengatakan, keenam kandidat pimpinan KPK setelah ditelusuri memiliki kehidupan yang sederhana. Dengan kata lain, tidak tampak indikator gaya hidup yang berlebih dari mereka.
"6 orang ini nggak pernah ada laporan macam-macam kecuali satu, yaitu Pak Wayan saja soal masalah tanah. Karena mereka hidupnya sederhana, tanahnya cuma 100-200 meter sepetak gitu saja," kata Rhenald.
Sekadar informasi, I Wayan Sudirta memang memiliki tanah di Bali. Dirinya sempat memiliki kesalahpahaman soal tanah dengan Bupati Karangasem, Bali 5 tahun lalu yang berujung pada ganti rugi kepada keluarga Wayan sebesar Rp1 miliar.
Adapun keenam kandidat yang hari ini diwawancara pansel yaitu I Wayan Sudirta, Busyro Muqoddas,Roby Arya Brata, Ahmad Taufik, Subagio dan Jamin Ginting.
© Copyright 2024, All Rights Reserved